‎Ozan dan Falmu Suarakan Kerusakan Jalan Teluk Batang – Seponti

Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Teluk Batang dan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, kembali dikeluhkan warga.

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
JALAN RUSAK - Potrait kondisi jalan yang rusak di Jalan Arif Rahman Hakim, Desa Banyu Abang, Kecamatan Teluk Batang, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Minggu 16 November 2025. Jalan ini merupakan jalur penghubung utama antara Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti. 

Ringkasan Berita:
  • ‎Kerusakan yang memanjang itu sudah berlangsung cukup lama, dengan permukaan jalan berlubang, bergelombang, hingga tergenang saat hujan.
  • ‎Warga menilai jalur tersebut merupakan akses vital bagi mobilitas harian, distribusi hasil perkebunan, serta layanan pendidikan dan kesehatan, sehingga membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

‎TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONGUTARA - Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Teluk Batang dan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, kembali dikeluhkan warga. 

Jalan penghubung utama antar dua kecamatan itu rusak parah di sejumlah titik, menyulitkan akses masyarakat dan menghambat aktivitas ekonomi sehari-hari.

‎Kerusakan yang memanjang itu sudah berlangsung cukup lama, dengan permukaan jalan berlubang, bergelombang, hingga tergenang saat hujan.

‎Warga menilai jalur tersebut merupakan akses vital bagi mobilitas harian, distribusi hasil perkebunan, serta layanan pendidikan dan kesehatan, sehingga membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

‎Satu di antara warga yang mengeluhkan kondisi tersebut adalah Syarif Falmuriandi, atau yang akrab disapa Falmu, yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Kayong Utara (Himakatra) Pontianak.

‎Ia menyebut kerusakan jalan Teluk Batang–Seponti sudah terlalu lama dibiarkan dan berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat.

‎Falmu menegaskan pemerintah tidak cukup hanya memperbaiki jalan, tetapi harus menyelesaikan akar masalah yang menyebabkan kerusakan terus berulang.

‎"Kalo bicara jalan Kayong Utara ni, kami berharap pemerintah ni bukan cumana sekedar memperbaiki tapi juga harus menyelesaikan permasalahan dari penyebab rusaknya jalan tersebut," ujarnya saat di konfirmasi Tribun Pontianak, Minggu 16 November 2025.

‎Ia mengatakan perbaikan tanpa penanganan menyeluruh hanya akan membuat jalan kembali rusak dalam waktu singkat.

‎"Jangan cuma perbaiki dan akhirnya rusak lagi. Tapi point pentingnya jangan dilupakan, yaitu penyebab dari kerusakannya harus dituntaskan juga," tegasnya. 

Baca juga: ‎Kondisi Jalan di Banyu Abang Kritis, Kendaraan Sering Terjebak dan Aktivitas Warga Terganggu

‎Falmu juga meminta pemerintah membuka komunikasi dengan perusahaan-perusahaan sawit yang memanfaatkan jalan kabupaten maupun provinsi di Kayong Utara.

‎Ia menilai perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut berkontribusi terhadap perawatan infrastruktur.

‎"Jangan cuman make terus rusak selsai sampai situ, sedangkan hasil mereka yang untung pihak perusahaan," katanya.

‎Selain itu, Falmu menyoroti kendaraan bermuatan berlebih seperti truk angkutan sawit dan mobil ekspedisi yang dianggap ikut memperparah kerusakan jalan. Ia meminta pemerintah bersama kepolisian bersikap tegas dalam pengawasan.

‎"Kendaraan muatan berlebih itu harus ditindak. Polisi Kayong pun juga harus tegas, karena itu masuknya ke lalulintas," pungkasnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved