Pengeroyokan di Seburing

Duka Ayah Wardi Korban Pengeroyokan di Sambas: Anakku Pulang dengan Luka, Lalu Pergi untuk Selamanya

“Dia diantar temannya, kondisinya lemas, menahan sakit di bagian kepala dan bahu,” ungkap Munziri.

Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
KORBAN PENGEROYOKAN - Wardi (26) meninggal dunia menjadi korban pengeroyokan usai menyaksikan hiburan musik di Seburing, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalbar pada Selasa 8 Juli 2025 malam. Jenazah korban telah dimakamkan di Dusun Parit Lintang, Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga. Sejumlah pelaku pengeroyokan telah ditangkap oleh pihak polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Dirujuk ke Singkawang, Nyawa Tak Tertolong

Malam itu juga, Munziri kembali membawa Wardi ke RS Harapan Bersama Singkawang.

Setelah diperiksa, dokter menyampaikan bahwa Wardi mengalami gangguan pada saraf dan jantung, dan harus dirujuk ke RSUD Abdul Aziz.

Sayangnya, sebelum sempat dipindahkan, kondisi Wardi memburuk dan koma.

Ia menghembuskan napas terakhir pada Kamis, 10 Juli 2025 pukul 15.00 WIB.

“Sudah dilakukan semua tindakan. Tapi dia pergi... sekitar jam tiga sore,” kata Munziri dengan suara bergetar.

Keadilan Masih Ditunggu Keluarga

Meski pihak kepolisian sudah melakukan rekonstruksi kasus pengeroyokan, keluarga berharap keadilan ditegakkan seadil-adilnya untuk mendiang Wardi.

Munziri dan keluarga kini hanya bisa mengenang Wardi sebagai anak yang pendiam dan tidak pernah mencari masalah.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved