Mahasiswa IAIN Meninggal

Tangis Ibunda Rio Fanderi: Mahasiswa IAIN yang Baik, Suka Bercanda dan Setia Mengumandangkan Azan

Menurut ibunya, Sri Azizah (46), Rio merupakan anak yang patuh dan tidak pernah membantah. 

KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
MAHASISWA MENINGGAL - Rio Fanderi mahasiswa IAIN Pontianak meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif dikabarkan karena terbentur di UKM Kampus. Sri Azizah (46) ibunda Rio menceritakan kenangan manis semasa hidup sang buah hati. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Rio Fanderi (24), mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, yang meninggal dunia usai mengalami cedera serius di kepala, dikenal sebagai pribadi yang baik, sopan dan aktif dalam berbagai kegiatan, baik di lingkungan kampus maupun di rumah.

Menurut ibunya, Sri Azizah (46), Rio merupakan anak yang patuh dan tidak pernah membantah. 

"Apa yang saya suruh, dia selalu bilang iya. Nggak pernah bilang ‘ah’, ‘ih’, atau ‘uh’," kenang sang ibu.

Bahkan, sang ibu yang mendorong Rio untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan menyarankan agar ia kuliah di IAIN Pontianak dengan mengambil jurusan yang juga telah dipertimbangkan oleh ibunya. 

Dalam kesehariannya, Sri mengatakan bahwa Rio dikenal sebagai sosok penyayang dan mudah bergaul. 

Baca juga: TERUNGKAP Kronologi Pimpinan Ponpes di Sungai Kakap Kubu Raya Cabuli Tiga Santriwati di Bawah Umur

"Abang tuh orangnya baik. Siapapun yang datang sama dia, diajaknya makan. Kalau di rumah pun sama anak-anak, dia sama anak kecil penyayang," ucap sang ibu dengan berlinang air mata. 

Sri mengucapkan juga bahwa Rio merupakan sosok yang gemar memancing dan kerap menghibur nenek serta keluarganya dengan candaan.

Selain aktif di organisasi Mapala, Rio juga dikenal religius.

Ia kerap menjadi muazin dan khatib di masjid sekitar tempat tinggalnya.

Ibunya juga bercerita bahwa Rio sempat menceritakan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan bersama rekan-rekannya selama di kampus.

Baca juga: Rayu Tetangga, Ancam Bunuh Ibunya: Aksi Bejat SL Berakhir di Tangan Polisi Kubu Raya

"Dia ceritanya tuh senang semua. Dia bilang aktivitas dia sama kawan-kawannya waktu dia manjat, waktu dia makan bareng"

"Dia nggak pernah nyeritakan kawan dia yang jelek-jelek, atau dosen dia yang gini-gini atau nggak suka sama dia," kata Sri dengan semangat. 

Semangat akademiknya tergambar dari usahanya menyelesaikan skripsi.

Sebelum kejadian, Rio sempat menelepon keluarganya untuk mengabarkan bahwa ia telah lulus sidang dan akan mengikuti wisuda pada Oktober mendatang.

Perawatan Intensif Sebelum Meninggal:

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved