Polnep Bekali Warga Desa Pulau Lemukutan dengan Kewirausahaan Berbasis Produk Unggulan Lokal

Masyarakat telah mengolahnya menjadi berbagai produk seperti manisan pala basah dan kering, serta sirup pala.

|
Editor: Mirna Tribun
DOK POLNEP
BEKERJA SAMA - Program Studi Manajemen Perkebunan Politeknik Negeri Pontianak bekerja sama dengan organisasi PKK dan Organisasi Wisata Desa Pulau Lemukutan melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 

Kegiatan pelatihan dilakukan secara langsung di Balai Desa Pulau Lemukutan selama dua hari.

Adapun rangkaian kegiatan PKM ini yaitu pelatihan menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) agar pelaku usaha tidak lagi bingung menentukan harga jual, pelatihan digital marketing dengan menggunakan Canva, Facebook, dan Instagram, pelatihan Pemasaran serta Focus Group Discussion (FGD) antara pelaku usaha, organisasi desa, dan pengelola wisata dalam rangka merancang bersama sistem pemasaran terikat berkelanjutan dan terintegrasi pada produk olahan perkebunan pala.

Dalam implementasinya, peserta dari PKK dan Organisasi Wisata akan menjadi pelopor pelaku wirausaha desa yang siap mengedukasi masyarakat lainnya.

Sebagai langkah strategis, salah satu inovasi pemasaran yang akan diterapkan adalah konversi harga tiket masuk wisata yang sudah termasuk produk olahan pala sebagai suvenir khas desa.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjamin keberlanjutan pemasaran produk dan meningkatkan nilai tambah sektor wisata secara langsung.

Kerja sama ini juga membuka ruang kolaborasi antara Pemerintah Desa Pulau Lemukutan dan institusi pendidikan, menjembatani kebutuhan masyarakat dengan ilmu pengetahuan praktis.

Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi lokal.

Melalui program pengabdian ini, semangat masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan alam serta warisan lokal desa dapat terus dijaga.

Upaya ini menjadi salah satu kontribusi nyata dalam mendukung program nasional untuk meningkatkan jumlah wirausahawan muda, mengurangi angka pengangguran, serta menciptakan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. (*)

Penulis: Dody Radiansah, Dosen Prodi Manajemen Perkebunan POLNEP

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved