Tangisan Ibu Usai Bunuh Bayinya di Makassar, Tragedi yang Mengungkap Luka Psikologis Tak Terlihat

Dugaan Gangguan Psikologis Sang Ibu

Motif di balik tindakan keji tersebut masih menjadi teka-teki. 

Dalam pemeriksaan awal, pelaku memberikan keterangan yang tidak konsisten. 

Ia sempat mengaku memukul kepala bayinya dengan toples, namun kemudian pernyataannya berubah-ubah.

“Pelaku sempat kami tanya, katanya memukul dengan toples di bagian kepala. Tapi keterangan itu berubah-ubah, makanya kami libatkan psikolog untuk mendampingi,” ujar AKP Aris Satrio, Sabtu (5/7/2025).

Dari hasil awal penyelidikan, ada dugaan bahwa N mengalami gangguan psikologis. 

Polisi kini mendalami riwayat kejiwaannya untuk memastikan kondisi mentalnya saat melakukan tindakan tersebut.

“Riwayat kejiwaan pelaku masih simpang siur, tapi kami dapat informasi awal bahwa ada kemungkinan gangguan psikologis,” lanjut Aris.

Bagaimana Kondisi Bayi Saat Ditemukan?

Upaya Penyelamatan di Rumah Sakit

Setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina Makassar untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Namun, sayangnya nyawa sang bayi tak tertolong. 

Ia dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah sampai di rumah sakit.

Melihat sang buah hati sudah tak bernyawa, N yang juga pelaku penganiayaan menangis histeris. 

Bahkan ketika digiring ke kantor polisi, ia masih terus menangis, menandakan ketidakstabilan emosinya.