Bullying Pelajar

Anaknya Jadi Korban Bullying, Orang Tua di Sambas Laporkan Pelaku ke Polisi

"Kami sebagai ayah korban dan ibunya mengambil langkah melaporkan kasus pembullyan terhadap anak saya NA yang dilakukan pelaku P," ucap R, kepada Trib

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
KORBAN BULLYING - Ayah dan ibu korban NA, memperlihatkan laporan resmi ke kepolisian Polres Sambas kasus perundungan terhadap anaknya. Ayah korban R (46) bilang kasus ini dilaporkan Senin 12 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Seorang anak di Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban perundungan yang terjadi di Desa Lumbang, Kecamatan Sambas, Selasa 13 Mei 2025.

Perundungan terhadap korban anak berinisial NA diduga dilakukan pelaku yang juga merupakan anak di bawah umur. Peristiwa terjadi di salah satu lapangan futsal Desa Lumbang pada Minggu 11 Mei 2025 sore.

Akibat perundungan yang dialami, korban NA mendapat luka dan trauma. Orang tua korban mengambil langkah tegas melaporkan pelaku ke Polres Sambas.

Ayah korban, R (46) mengatakan telah melaporkan diduga pelaku anak P kepada pihak Satreskrim Polres Sambas pada Senin 12 Mei 2025.

"Kami sebagai ayah korban dan ibunya mengambil langkah melaporkan kasus pembullyan terhadap anak saya NA yang dilakukan pelaku P," ucap R, kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa 13 Mei 2025.

Peternak di Sambas Keluhkan Harga Kambing Alami Penurunan

R mengatakan, tindakan yang dilakukan pelaku terhadap korban merupakan kasus pembullyan yang harus ditindak tegas di hadapan hukum.

"Dari pihak saya selaku orang tua korban ingin menindaklanjuti kasus pembullyan anak ini sampai ke ranah hukum," ucap R.

Dia menjelaskan, pihak keluarga korban meminta aparat berwajib segera menindaklanjuti laporan yang telah dibuat sesuai aturan yang berlaku.

"Saya dan istri saya mohon dengan sangat kepada pihak berwenang, yang berwajib segera menindaklanjuti kasus ini dan kepada pelaku cepat diproses dan cepat ditindak lanjuti," ujarnya.

Dia menambahkan, pihak keluarga korban tidak ingin merasa dibuat menunggu. Sebab itu ia harap aparat berwajib segera melakukan langkah hukum berikutnya.

"Jangan sampai membuat kami sebagai orang tua istilahnya menunggu dan menunggu, kapan akan terjadi penangkapan atau pengambilan pelaku yang menyebabkan anak kami jadi korban," katanya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved