Bullying Pelajar
Soal Bullying Viral di Sintang, M Mahyudi: Damai Secara Kekeluargaan Saja Tidak Cukup
Korban perundungan berpengaruh besar terhadap psikologi seseorang. Dampaknya, dapat menimbulkan depresi dan kecemasan tinggi
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
Soal Bullying Viral di Sintang, M Mahyudi: Damai Secara Kekeluargaan Saja Tidak Cukup
SINTANG - Korban perundungan berpengaruh besar terhadap psikologi seseorang. Dampaknya, dapat menimbulkan depresi dan kecemasan tinggi.
Yang lebih dikhawatirkan, korban perundungan nekad melakukan hal negatif.
“Bagi korban dapak psikologis perundungan atau bulying sangat besar. Bisa menimbulkan depresi dan kecemasan yg tinggi. Sehingga menyebabkan prilaku korban menjadi pemurung takut berkatifitas seperti biasa, bahkan tidak mau sekolah lagi,” kata M. Mahyudi, Psikolog di Kabupaten Sintang kepada Tribun Pontianak melalui pesan WhatsApp, Selasa (22/10).
Apabila korban perundungan sudah merasakan depresi tinggi, Mahyudi mengkhawatirkan resiko lain dapat mempengaruhi korban, seperti nafsu makan berkurang, sehingga resiko sakit secara patologis juga akan muncul.
Baca: Viral Video Bullying Pelajar SMA, Yustinus: Pengawasan SMA Sangat Parah Semenjak Ditarik Provinsi
Baca: Video Viral Bullying Siswi SMA di Facebook, Dinas Pendidikan Sintang Ungkap Pemicunya
Baca: BERAGAM Reaksi Soal Video Viral Perundungan Siswi Sintang, Warganet Murka Hingga Empati!
“Yang kita khawatirkan lagi, pelarian emosional dari seorang korban perundungan apabila ke hal-hal yang negatif, misalnya: melukai diri, bunuh diri, narkoba, dan bahkan membalas secara brutal kepada pelakunya,” ujar Mahyudi.
Mahyudi menjelaskan, ada empat macam jenis perundungan: Verbal, fisik, siber dan sosial. Perundungan terhadap siswi SMAN I Sintang yang kemudian viral di media sosial kata Mahyudi, mencakup semua jenis Bulying.
“Karena awalnya sudah diselesaikan secara baik-baik yang termasuk perundungan verbal dan fisik, tapi kemudian viral di media sosial jadi kena semua dampaknya bagi korban,” jelasnya.
Mahyudi mengimbau agar masyarakat tidak menyebarluaskan video yang memiliki dampak buruk bagi seseorang, di media sosial.
“Bijaklah dalam ber-medsos. Bagi korban perundungan segera di tangani secara psikologis, karena tidak cukup dengan cara damai secara kekeluargaan saja, tapi korban harus di rehabilitasi secara psikologis juga,” saran Mahyudi.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak