Berita Viral

Jokowi Siap Tunjukkan Ijazah Asli dalam Sidang Terkait Tuduhan Ijazah Palsu

Jokowi siap datang ke pengadilan setelah mediasi gugatan yang berlangsung pada 7 Mei 2025, berakhir tanpa kesepakatan. 

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
TUDUHAN IJAZAH PALSU - Polemik tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi siap datang ke pengadilan setelah mediasi gugatan yang berlangsung pada 7 Mei 2025, berakhir tanpa kesepakatan. 

Meskipun begitu, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak ingin kasus ini berlarut-larut dan berharap agar isu ini segera mendapat titik terang.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat dicecar 35 pertanyaan oleh penyidik. 

"Ditanya banyak, sekitar 35 pertanyaan," katanya usai memberikan keterangan di Polda Metro Jaya pada 30 April 2025. Dia juga memberi izin kepada penyidik untuk memeriksa keaslian ijazahnya, jika diperlukan.

Apa Alasan Jokowi Mengadukan Kasus Ini ke Polisi?

Jokowi mengungkapkan bahwa ia baru melaporkan kasus ini ke polisi setelah melihat isu mengenai ijazah palsu ini berlarut-larut. 

"Dulu masih menjabat, saya pikir sudah selesai, tapi ternyata masih terus berkembang. Maka lebih baik saya laporkan agar semuanya menjadi jelas," ujarnya. 

Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terlibat dalam spekulasi politisasi terkait kasus ini. "Ini delik aduan, jadi memang harus saya yang datang," tambahnya.

Bagaimana Respons Terhadap Isu Politisasi?

Terkait isu politisasi yang mungkin menyertai kasus ini, Jokowi enggan memberikan komentar lebih lanjut. 

Ia hanya menegaskan bahwa laporan polisi yang dia buat adalah untuk menjaga klaritas terkait tuduhan yang beredar. 

"Gak tahu soal politisasi, kan ini delik aduan, jadi memang harus saya sendiri yang datang," ujar Jokowi.

Kasus ini kini sedang dalam proses hukum lebih lanjut, dan pihak Jokowi berharap agar semuanya bisa diselesaikan dengan baik. 

Dengan menghadirkan ijazah asli, Jokowi berharap dapat menuntaskan tuduhan yang selama ini mengganggu citranya sebagai Presiden Indonesia.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kasus Ini?

Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dalam pemerintahan, terutama terkait dengan dokumen-dokumen penting seperti ijazah. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved