Berita Viral

Cici Bingung Bisnis Es Kristalnya Ditutup Paksa Ormas, Bagaimana Reaksi Pemerintah dan Polisi?

Dalam video singkat yang viral di media sosial, Cici mengaku diintimidasi dan mesin produksinya dimatikan secara sepihak. 

DOK POLRES LANGKAT Via Tribun Jatim
PENGUSAHA DIINTIMIDASI ORMAS - Cici, pengusaha es kristal di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara saat dikunjungi anggota Porles Langkat pada Jumat 18 April 2025. Dalam video singkat yang viral di media sosial, Cici mengaku diintimidasi dan mesin produksinya dimatikan secara sepihak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang pengusaha es kristal bernama Cici di Desa Pantai Gemi, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dibuat kebingungan setelah usahanya ditutup paksa oleh sekelompok orang yang mengaku dari organisasi kemasyarakatan (ormas). 

Dalam video singkat yang viral di media sosial, Cici mengaku diintimidasi dan mesin produksinya dimatikan secara sepihak. 

"Kami punya usaha ditutup, tidak bisa beroperasi, mesin dimatikan. Tolong lah kami Bapak Presiden," ujar Cici dalam video tersebut disadur dari Tribun Jatim, Minggu 20 April 2025.

Cici menyebut bahwa usahanya telah memiliki izin lengkap dan rutin membayar pajak, sehingga tidak memahami alasan penutupan itu. 

Sementara itu, pihak ormas diduga menuntut hak kerja sebesar Rp 3 juta yang belum jelas dasar hukumnya. 

Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, sudah mengecek lokasi dan menjamin keamanan usaha milik Cici. 

Bahkan, Bupati Langkat, Syah Afandin, ikut turun langsung ke lokasi dan memberikan ultimatum agar tidak ada pihak yang menghalangi aktivitas produksi pengusaha lokal.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Apa yang Terjadi dengan Usaha Es Kristal Milik Cici?

Usaha Ditutup Paksa, Mesin Dimatikan

Cici, pengelola usaha es kristal UD Aguatis yang berlokasi di Desa Pantai Gemi, Langkat, mengalami penutupan paksa terhadap bisnisnya oleh sekelompok orang yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat. 

Dalam sebuah video berdurasi singkat yang viral di berbagai platform media sosial, Cici mengungkapkan kegelisahan dan tekanan yang ia hadapi.

"Kami punya usaha ditutup, tidak bisa beroperasi, mesin dimatikan. Tolong lah kami Bapak Presiden. Kami sudah diintimidasi," ujar Cici sambil menangis, dikutip dari Kompas.com.

Cici juga menegaskan bahwa usahanya legal dan telah memenuhi kewajiban perpajakan.

"Pak, kami ada bayar pajak. Usaha izinnya lengkap, tolong bantu kami, Pak. Kami sudah terintimidasi," tambahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved