Jasad Anak SD Dalam Karung

Kepala Sekolah dan Wali Kelas Ahmad Nizam Ungkap Korban Sempat Izin Sakit Selama 2 Hari

Dengan kasus ini kami sudah mengumpulkan seluruh orangtua siswa dan tadi pagi kita langsung lakukan doa bersama

|
Editor: Jamadin
Tribun Pontianak/ WIDAD ARDINA
Wali Kelas 1 SDN 12 Pontianak Selatan, Nur Asniah ketika ditemui Tribun Pontianak di sekolah, Jumat Siang 23 Agustus 2024 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Berdasarkan keterangan dari Kepala Sekolah SDN 12 Pontianak Selatan, Eni Setyawati menerangkan sosok Ahmad Nizam, warga  Jalan Purnama Agung 7 Pontianak Selatan ditemukan meninggal tebungkus karung dikenal sebagai anak yang baik, pintar dan penurut.

"Yang kami kenal, Ahmad Nisam  ini anaknya baik-baik saja, pintar anaknya nurut," ucapnya kepada Tribun Pontianak pada Jumat siang 23 Agustus 2024 di ruang Kepala Sekolah.

Kemudian Wali Kelas 1 SDN 12 Pontianak Selatan, Nur Asniah menambahkan tepat di hari Senin 19 Agustus Ahmad Nizam  sempat izin ke toilet mengeluhkan sakit perut disaat pembelajaran berlangsung. 

Lalu kebesokan harinya di Selasa  20 Agustus 2024 Ibu Tiri korban menghubungi Wali Kelas, untuk meminta izin bahwa korban tidak masuk sekolah. 

"Kami pikir, karena di hari Senin itu, Ahmad Nizam ke toilet sakit perut jadi mungkin besoknya masih sakit perut," ucap Nur.

Tak Punya Perasaan, Anggota DPRD Pontianak Minta Polisi Hukum Berat Ibu Tiri Habisi Pelajar SD

Nur mengatakan Ahmad Nizam  izin sekolah selama dua hari. Kemudian di hari Kamis 22 Agustus 2024 berdasarkan kesaksian dari Guru Agama yang melihat postingan di media sosial Facebook yang beredar kabar hilangnya Ahmad Nizam, sehingga Wali Kelas segera mengkonfirmasi hal tersebut ke Ibu Tiri Korban dan lalu sekitar pukul 07.30 WIB segera mendatangi rumah korban pada Kamis pagi itu.

"Awalnya saya telepon Ibu sambung Ahmad Nizam dulu untuk konfirmasi kabar hilangnya Ahmad Nizam. Kemudian saya dan Guru Agama minta izin ke Kepala Sekolah untuk ke rumah Ibu Tiri Korban di Kamis pagi," jelasnya.

Menurut Nur, disaat pihak sekolah mendatangi rumah korban. Ibu Tiri Ahmad Nizam memberikan kesaksian yang sama seperti yang beredar di media sosial yakni ada dua orang pria mengaku sebagai pacar Ibu Kandung Ahmad Nizam untuk menjemput AN untuk dibawa ke Jakarta.

"Ibu Tiri Ahmad Nizam cerita ke saya seperti itu. Saya tidak curiga apapun ketika Ibu Tirinya cerita begitu ke saya. Bahkan dihari kejadian, saya masih berkomuniasi dengannya untuk menanyakan Ahmad Nizam," ungkapnya.

Mendengar kesaksian dari Ibu Tiri korban,  Nur mengaku tidak melihat adanya kejanggalan yang terjadi di rumah tersebut. 

Bahkan Kepala Sekolah SDN 12 Pontianak Selatan, Eny Setyawati juga mengatakan sosok Ibu Tiri korban ini terlihat baik dan komunikatif.

Sehingga tidak menyangka bahwa dugaan atas hilang dan meninggalnya korban merupakan perbuatan dari Ibu Tiri.

Selanjutnya dari pihak sekolah, dikatakan Eny di hari Jumat pagi 23 Agustus 2024 tadi menggelar doa bersama dengan seluruh orang tua murid untuk hadir  mendoakan almarhum. 

"Dengan kasus ini kami sudah mengumpulkan seluruh orangtua siswa dan tadi pagi kita langsung lakukan doa bersama," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut pula, Eny menyampaikan kepada seluruh orang tua murid lainnya bahwa kejadian tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan sekolah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved