Tim Seni SMP St Fransiskus Asisi Akan Wakili Kalbar Pada Ajang Nasional, Bawa Lagu Ciptaan Sendiri
Dimana siswa dan siswi SMP St Fransiskus Asisi merupakan juara pertama pada FLSSN (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) tingkat Provinsi Kalbar.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID. PONTIANAK - Mengapresiasi bakat anak - anak di Kalimantan Barat, Museum Provinsi Kalbar menggelar pentas seni bertajuk Gelar Anak Khatulistiwa di Taman Budaya jalan Jendra Ahmad Yani, Selasa 23 Juli 2024.
Satu diantara penampilan yang memukau yakni dari tim siswa dan siswi SMP St Fransiskus Asisi Pontianak.
Dimana siswa dan siswi SMP St Fransiskus Asisi merupakan juara pertama pada FLSSN (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) tingkat Provinsi Kalbar tahun 2024.
Tim dari St Fransiskus Asisi ini digawangi oleh Egi Nan Jonathan Akasio, Eka Tiani Sakinta, Davino, Febi Olivio, dan Viktoria Wiska Flevita.
Lagu berjudul Aur Berenyah lah yang membuat tim mereka berhasil menyabet juara pertama FLSSN tingkat Provinsi Kalbar.
Baca juga: Kasat Lantas Polresta Pontianak Berikan Penekanan pada Pelaksanaan Ops Patuh Kapuas 2024 Hari ke-9
Aur Berenyah sendiri memiki arti bambu bernyanyi, dimana lagu tersebut diciptakan oleh pelatih mereka yakni Paskalis S.Sn
Pada lagu tersebut, tiap orang dalam tim memainkan lebih dari 1 alat musik tradisional, dan alat musik yang digunakan diantaranya Sape, Beduk, Silotuang, Tenggak, Dau, dan Gong.
Egi menceritakan ia bersama teman - temannya telah lebih dari 1 tahun mempelajari bermain beragam alat musik tradisional itu, dimana paling sulit menurutnya belajar bermain Sape.
Namun, kerja keras mereka selama lebih dari satu tahun itupun pun berbuah manis, lagu Aur Berenyah dengan durasi 8 menit mampu mengantarkan mereka ke puncak FLSSN tingkat Kalbar dan berhak mewakili Kalbar ditingkat Nasional.
Kemudian, Paskalis, S.Sn, pelatih Tim St Fransiskus Asisi mengatakan bahwa pihaknya optimis dapat meraih juara pertama pada FLSSN tingkat nasional nanti.
Lagu Aur Berenyah yang ia ciptakan diterangkan Paskalis memiki karakter dari 4 sub suku dayak di Kalbar, diantaranya Dayak Kanayant, Dayak Sanggau, Dayak Bidayu, dan Dayak Kapuas Hulu.
Kata Aur Berenyah sendiri dia jelaskan berasal dari bahasa Dayak Kanayant berarti Bambu Bernyanyi.
"Sesuai tema tahun ini yakni keindahan alam, jadi kami berusaha mengeksplorasinya, bagaimana bambu ketika ditiup angin, meniup daun daunnya, sehingga tercipta harmonisasi, keberagaman dan lain sebagainya," tuturnya.
Dengan kerja keras anak didiknya selama setahun, iapun optimis bahwa mereka dapat meraih juara pada FLSSN tinggi Nasional nanti. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Kakorda Kalbar BRN Periode 2025–2028 Tegaskan Komitmen Jalur Hukum Berantas Mafia Gadai |
![]() |
---|
Kemenkum Kalimantan Barat Ikuti Pleno dan Evaluasi Penilaian Nasional IRH Tahun 2025 |
![]() |
---|
Polres Kayong Utara Gelar Rakor Lintas Sektoral Bahas Keamanan Pangan Program MBG |
![]() |
---|
Rapat Lanjutan Bahas Rancangan Pergub Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren di Kalimantan Barat |
![]() |
---|
Kemenkum Kalimantan Barat Gelar Sosialisasi SPBE Dorong Transformasi Digital dan Keamanan Informasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.