Serius Tangani Stunting, Pemkab Kubu Raya Gelar Seminar Libatkan PKK dan Dokter
Menurutnya, Masalah stunting, mengkhawatirkan semua pihak, jadi isu global, maka dengan adanya kegiatan ini untuk mengingatkan kembali.
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam apresiasi terselenggaranya kegiatan seminar diseminasi audit kasus stunting yang diselenggarakan pada Selasa 2 Juli 2024 di Hotel Alimoer Kubu Raya.
Menurutnya, Masalah stunting, mengkhawatirkan semua pihak, jadi isu global, maka dengan adanya kegiatan ini untuk mengingatkan kembali.
"Masalah stunting ini, Jangan dianggap hal ini di remeh, harus di ingatkan terus, harus dilakukan berikan pemahaman kepada masyarakat, seperti Firman Allah SWT di Surah an Nisa ayat 9 yang artinya jangan tinggalkan generasi yang lemah," katanya saat memberikan saat membuka secara resmi.
Lanjutnya, Keseriusan dalam penanganan stunting, ini didukungsn bahkan adanya Perpres, di tempat kita ada SK Bupati.
"Gizi akan mempengaruhi kesehatan perkembangan balita, dan jangan anggap anak yang pendiam, itu bisa stunting dampak dari Mal Nutrisi," ungkapnya.
Baca juga: Tak Setorkan Uang Penjualan Motor Senilai 50 Juta, Pria di Kubu Raya Ditangkap Polisi
Maka untuk wujudkan generasi emas di 100 tahun Indonesia merdeka mendatang, penanganan serius terkait stunting, menjadi satu diantara cara , jadi amal jariyah kita, dengan cara adanya kegiatan ini, seminar diseminasi audit kasus stunting
"Saya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya, karena saya lihat banyak melibatkan banyak pihak , TNI Polri , ibu PKK, para dokter, terlebih Kades sebagai peran utama, tangani kasus stunting," katanya.
Sekda Yusran juga mengatakan Ada 2 faktor penyebab, pola asuh dan sanitasi menjadi permasalahan kasus stunting, bukan hanya itu bisa terjadi pada anak-anak bayi dibawah 2 tahun (Baduta) atau 1000 hari kehidupan bisa kena Stunting bila tidak ada pendampingan.
"Bahkan perkawinan anak bawah umur, juga sangat berpotensi stunting, apalagi terdata pada tahun 2023 ada 192 perkawinan anak di bawah umur, itu potensi melahirkan anak stunting baru. Maka perlu di waspadai dan Ini harus jadi atensi yang di intervensi," ungkapnya.
Kedepan, akan untuk cegah kasus stunting baru dan tekan angka , 16 desa jadi pilot project, untuk mengatur perkawinan bawah umur.
"Saya harap ini di ikuti secara serius, Mohon masukan dan komitmen untuk sama-sama tekan angka stunting. semoga tahun ini akan stunting terus turun seperti di tahun 2022 ke 2023 yang turun cukup signifikan, jangan kalah sama kabupaten lain," Katanya
Seperti diketahui Pemkab Kubu Raya mengelar seminar diseminasi audit kasus stunting yang bertujuan dalam rangka percepatan penurunan stunting di kabupaten Kubu Raya. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Resmob Macan Raya Tangkap Pencuri Motor, Aksi Pelaku Terendus dari Media Sosial |
![]() |
---|
Sabu Disembunyikan dalam Paketan Makanan, Satresnarkoba Kubu Raya Bongkar Modus Baru |
![]() |
---|
KRONOLOGI Dendam Salah Sasaran! MI Pemuda Kubu Raya Tabrak & Lecehkan Perempuan Mirip Mantan Kekasih |
![]() |
---|
Tabrak dan Lecehkan Wanita yang Mirip Mantannya, Seorang Pria Sungai Ambawang Mendekam di Penjara |
![]() |
---|
6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Lansia Dibacok OTK di Sungai Kakap hingga Pelaku Langsung Lari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.