Insiden di Tempat Gym

Firasat Ayah Korban, Tasbihnya Putus Saat Berzikir Dalam Perjalanan Menemui Putrinya di Rumah Sakit

Ditemui dikediamannya, Selamet Purnomo, menuturkan bahwa Fathiya merupakan anak pertamanya, dan anak keduanya merupakan seorang laki - laki.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Selamet Purnomo, ayah dari Fathiya Nur Eka R (22), gadis yang meninggal karena terjatuh dari lantai 3 tempat Gym jalan Parit Haji Husein 2 Pontianak, Rabu 19 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Warga Pontianak digegerkan dengan peristiwa tewasnya seorang wanita muda dari lantai 3, sebuah tempat Gym di jalan Parit Haji Husein 2 Pontianak pada Selasa 18 Juni 2024 siang.

Diketahui korban bernama Fathiya Nur Eka R (22) putri dari Selamet Purnomo, warga jalan Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Saat ini, jenazah Fathiya telah dimakamkan di pemakaman umum Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.

Ditemui dikediamannya, Selamet Purnomo, menuturkan bahwa Fathiya merupakan anak pertamanya, dan anak keduanya merupakan seorang laki - laki.

Ia mengaku sangat terpukul dengan kepergian putri sulungnya itu yang telah ia besarkan seorang diri sejak belasan tahun lalu.

Usai Lakukan Olah TKP, Polisi Temukan Fakta Bahwa Posisi Treadmill Sangat Membahayakan

Slamet menceritakan, kemarin putrinya itu berangkat ke tempat Gym bersama adik dan temannya (pacar fathiya).

Sebelum berangkat, putrinya itu sempat mengajaknya untuk ikut, karena ia sedang tidak enak badan, sehingga ia mengurungkan niatnya untuk ikut.

Sesaat sebelum berangkat ia mengaku memiliki firasat berbeda, kemudian iapun sholat zuhur.

"Itu dia sempat pemanasan di teras sebelum berangkat, lalu saya bilang sudah pakai mobil saja daripada motor susah pakai nenteng - nenteng bawa banyak barang, lalu dia berangkat pamitan, dia sampai lampaikan tangan, itu sekitar pukul 12.50 gitu," ujarnya.

Ketika ia sedang istirahat, pada pukul 13.35, ia menerima telfon dari anak keduanya, dalam telfon itu, putranya menginformasikan bahwa putrinya jatuh di Gym, tidak sadarkan diri, dan dalam perjalanan menuju UDG runah sakit, namun ia belum mengetahui jatuh dari lantai 3.

"Itu saya masih berfikir bahwa jatuhnya itu di dalam, itu di ruangan, pemikiran saya dia jatuh di tangga," katanya.

Saat itu juga ia langsung bergegas menuju rumah sakit dan secara tidak sengaja juga mengambil tasbih.

Sepanjang jalan, ia tetap berusaha berfikir bahwa putrinya dalam keadaan baik sembari berzikir.

Namun, dalam perjalanan tiba - tiba saja tasbih yang pegang sembari berzikir putus.

"Itu langsung firasat saya pribadi, dalam hati anak saya itu lepas, saya itu langsung ngebut ke rumah sakit Untan," tuturnya.

Setibanya di Rumah Sakit Untan, ia telah melihat anak keduanya telah menangis histeris.

Ketika mengetahui putrinya telah tiada, ia mengaku langsung histeris, dan tidak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan.

"Itu saya sudah kayak orang gila, bergulung - gulung dilantai. Karena anak saya itu sangat baik sekali, dari kecil memang sangat - sangat baik sekali, perhatian, penyayang," tuturnya sembari bercerita menangis. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved