Percepat Turunkan Stunting, Pemkab Sambas Rapat Konsolidasi Intervensi Serentak

"Ke depan diperlukan kerja keras dan kolaborasi seluruh masyarakat terutama Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kabupaten, kecamatan sampai tingk

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Istimewa
Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 0,44 persen. Upaya penurunan stunting terus dilakukan Pemkab dengan berbagai tindakan, Kamis 13 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 0,44 persen. Upaya penurunan stunting terus dilakukan Pemkab dengan berbagai tindakan, Kamis 13 Juni 2024.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas Fery Madagaskar menjelaskan, berdasarkan data, prevelensi stunting Kabupaten Sambas turun dari 15,64 di 2022 menjadi 15,20 pada 2023.

"Untuk diketahui berdasarkan data E-PPBGM, prevalensi stunting Kabupaten Sambas menurun dari 15,64 tahun 2022 menjadi 15,2 di tahun 2023, sehingga terdapat penurunan sebesar 0,44 persen," ujar Sekda Fery Madagaskar.

Sekda Fery Madagaskar bilang, perlu kerja keras dan kolaborasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama semua unsur masyarakat untuk mengentaskan stunting.

"Ke depan diperlukan kerja keras dan kolaborasi seluruh masyarakat terutama Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa," katanya.

Angka Stunting Masih Tinggi di Lima Kecamatan di Kapuas Hulu

Sebelumnya, Pemkab Sambas melalui Dinas PA3P2KB juga telah melaksanakan Rapat Konsolidasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting secara rapat virtual.

Rapat virtual bersama kecamatan dan puskesmas digelar di Aula Kiri Kantor Bupati Sambas, 10 Juni 2024.

Rapat dipimpin oleh Sekda Fery Madagaskar didampingi Assisten 1 Sekda Sambas Septiza. Turut dihadiri Kepala Dinas DPA3P2KB, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas SOSPMD, Sekretaris Bappeda dan Disdukcapil Sambas.

Lebih jauh, Sekda Fery Madagaskar mengatakan, rapat ini untuk mendukung upaya nasional dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

"Dalam rapat ini dijelaskan berbagai strategi dan intervensi penanggulangan stunting termasuk penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan bagi calon pengantin, dan audit kasus stunting di Kabupaten Sambas," ungkapnya.

Sekda Fery juga menekankan pentingnya peran ibu dalam pencegahan stunting, dengan edukasi dan peningkatan kapasitas petugas untuk mendukung program pencegahan.

"Infrastruktur dan akses layanan juga menjadi tantangan yang dihadapi dalam upaya pencegahan stunting," katanya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved