Waspada Rabies
Anggota DPRD Kalbar Sambut Baik Rencana Pemprov Bentuk Tim Satgas Penanganan Rabies
Jangan menunggu ada kasus meninggal dulu baru ada aksi, Karena isu ini bukan hal yang baru di Kalbar, dan kejadiannya bukan hanya tahun ini.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk Penanganan Rabies di Provinsi Kalbar.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Heri Mustamin, mengatakan tentu masyarakat Kalbar sangat menyambut gembira dengan rencana dibentuknya Satgas Penanganan Rabies di Kalimantan Barat.
Dengan adanya Satgas ini , dikatakannya ada yang mewaspadai seperti istilah adanya pasukan khusus untuk menangani terkait rabies.
“Sebenarnya di bidang kesehatan penyakit apapun termasuk rabies dan lainnya . Dalam hal ini, tentulah Rumah sakit bisa menangani nya, tapi biasanya RS lebih kepada menunggu (pasien yang datang) . Jadi tidak pro aktif, tapi kalau Satgas pasti akan pro aktif mulai dari hilir ke hulu nya. Mulai dari pencegahan sampai tindakan,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Jumat 10 Mei 2024.
Dikatakannya, persoalan rabies ini di Kalbar sudah lama bukan baru-baru ini ditemukannya kasus rabies, namun ia sedikit menyayangkan kenapa baru akan dibentuk Satgas nya pada saat sekarang.
Baca juga: Pemprov Kalbar Akan Bentuk Tim Satgas Penanganan Rabies, Sepanjang 2024 Ada 4 Kasus Meninggal Dunia
“Namun dengan upaya yang telah dilakukan ini, tentu kita mengapresiasi apa yang akan dilakukan Pemprov dalam hal ini Diskes (pembentukan Satgas),” ujarnya.
Diharapkan juga, Diskes melakukan koordinasi hingga ketingkat bawah, sebab rabies ini tidak hanya di satu tempat atau satu kabupaten saja. Tapi ada di beberapa kabupaten di Kalbar.
Oleh karena itu, keterlibatan Diskes Provinsi hingga tingkat kabupaten kota dan rumah sakit daerah yang ada di tiap kabupaten kota , harus bisa dilibatkan atau masuk dalam Tim Satgas itu.
Termasuk juga, Satgas Penanganan Rabies ini dikatakannya harus disiapkan juga ditingkat puskesmas, rumah sakit yang harus dilibatkan. Bahkan , dalam rangka untuk melakukan pencegahannya tidak hanya melibatkan orang yang paham kesehatan saja, tapi bisa melibatkan tokoh masyarakat termasuk pamong desa , kelurahan dan kecamatan yang juga bisa berbagi informasi.
“Paling tidak zaman sekarang sudah canggih. Karena hampir semua orang punya gadget. Jadi intinya keterlibatan semua pihak, tidak hanya Satgas saja, karena masalaj rabies ini menjadi serius dan bukan hal baru,” ujarnya.
“Dengan adanya Satgas ini bisa dilakukan secara periodik, misalnya target 6 bulan, kalau perlu diperpanjang lagi . Jangan seperti kebakaran, lebih baik dilakukan pencegahan lebih dulu. Jangan menunggu ada api, baru dipadamkan,” tambahnya.
Menurutnya, rabies ditularkan dari hewan, seperti dari anjing liar misalnya. Maka dari itu, ia ingin dengan dibentuknya Satgas ini bukan hanya untuk sesaat saja, tapi lebih kepada pencegahannya.
“Jangan menunggu ada kasus meninggal dulu baru ada aksi, Karena isu ini bukan hal yang baru di Kalbar, dan kejadiannya bukan hanya tahun ini. Bahkan tahun sebelumnya ada kejadian, tentu Pemprov dan kabupaten kota harus waspada,” tegasnya.
“Dengan adanya satgas ini, bila perlu lakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Bisa menggunakan media elektronik , tentang kewaspadaan dan bahaya rabies,” pungkasnya. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Catat Lima Kasus Kematian Akibat Rabies di 2025 Ini |
![]() |
---|
Kapuas Hulu Waspada Anjing Rabies, Ini Langkah Pemda |
![]() |
---|
Harysinto Linoh Dukung Kader Siaga Rabies Dibentuk di Semua Desa se-Sintang |
![]() |
---|
Dispertabun Sintang Resmi Bentuk Kader Siaga Rabies |
![]() |
---|
Status KLB Rabies di Sintang Belum Dicabut, Vaksinasi Digencarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.