Kasus Bullying Kembali Terjadi di Kalbar, Ketua KPPAD Kalbar Paparkan Faktor Hingga Cara Pencegahan
Terkait kasus pembulian yang masih terjadi, Ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhayati Ishak mengatakan orang tua merupakan faktor utama anak menjadi pelaku.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus dugaan perundungan / Bullying kembali terjadi di Kalimantan Barat.
Di Kota Singkawang, beredar sebuah video dimana seorang remaja putri membully teman sebayanya.
Terkait kasus pembulian yang masih terjadi, Ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhayati Ishak mengatakan orang tua merupakan faktor utama anak menjadi pelaku Bullying.
Pengabaian atau tidak adanya perhatian dirumah juga menjadi faktor yang menyebabkan remaja mencari perhatian di sekolah atau di lingkungannya dengan menunjukkan kekuasaannya kepada teman yang lebih lemah.
Penindasan tersebut dilakukan sebagai pelarian dari kekerasan dan hukuman berlebihan yang diterimanya dirumah.
Baca juga: Beredar Video Perundungan Seorang Remaja Putri, KPPAD Kalbar Sebut Terjadi di Kota Singkawang
Lalu, kurangnya kemampuan dalam mengontrol perilaku, ketidakmampuan mengelola emosi hingga akhirnya memicu hasrat untuk balas dendam demi bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Lalu, untuk mencegah seorang anak menjadi korban Bullying, ia mengatakan pertama harus menunjukkan Prestasi, lalu ajari anak menjalin Pertemanan dengan Banyak Orang, kemudian orang tua harus mempu menumbuhkan Rasa percaya diri anak.
Jangan menunjukkan sikap takut atau sedih, dan bila mendapat perlakuan Bullying harus berani melaporkan pada pihak yang perwenang.
"Lalu, Tidak Terpancing untuk Melawan, dan jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses," ujarnya.
Selanjutnya, untuk mengatasi Bullying, ia mengatakan berbagai pihak harus bersama melakukan sosialisasi tentang Bullying.
Lalu, membuat aturan yang tegas terhadap Perundungan, serta masyarakat diharapkan mampu melakukan deteksi Bullying Sejak Dini.
"Bila terjadi kasus, harus memberikan dukungan pada Korban, orang sekitar harus menjadi contoh yang baik, dan harus berani melawan Perundungan, kemudian membantu pelaku menghentikan perilaku buruk," katanya.
Agar anak tidak menjadi korban Bullying, ia katakan anak harus diajarkan berani, lalu menerapkan aturan tegas, memberikan sosialisasi tentang dampak buruk bullying.
"Memberikan Sosialisasi tentang Toleransi, Memberikan Sanksi yang Berat Kepada Pelaku Bullying, Menciptakan Jalur Komunikasi yang Terbuka dengan anak, dan edukasi yang harus dilakukan pastinya melakukan sosialisasi, penyuluhan, diskusi, bimbingan konseling, dan paling utama pendidikkan akhlak dan agama," jelasnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Satbrimob Patroli ke Tempat Hiburan Malam, Bentuk Pengawasan Internal Polri |
![]() |
---|
Sambut HUT ke-80 RI, Polsek Belitang Hilir Bagikan Bendera Merah Putih kepada Warga |
![]() |
---|
HEBOH Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Apa Arti Bendera One Piece Apakah Simbol Perlawanan? |
![]() |
---|
Polda Kalbar Ungkap 40 Kasus PETI, Sita 33,71 Kg Emas dan Tetapkan 65 Tersangka |
![]() |
---|
Polda Kalbar Bongkar Jaringan Tambang Ilegal, Temukan Uang Asing & Telusuri Dugaan Keterlibatan WNA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.