HEBOH Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Apa Arti Bendera One Piece Apakah Simbol Perlawanan?

Dalam dunia fiksi, bendera tersebut melambangkan kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Syahroni
ANGGITA PUTRI
JUAL BENDERA - Pedagang tepi Jalan Tanjungpura, yang menjual bendera One Piece, Rabu 6 Agustus 2025. Pengibaran bendera One Piece menjadi polemik karena dikibarkan pada momentum 17 Agustus. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, jagat media sosial dihebohkan dengan fenomena unik, pengibaran bendera bajak laut dari anime Jepang populer, One Piece.

Fenomena ini menuai beragam reaksi dari masyarakat, pemerintah, hingga kalangan akademisi.

Bendera ikonik yang menampilkan tengkorak dengan topi jerami itu dikenal sebagai simbol kelompok Bajak Laut Topi Jerami dalam anime One Piece tiba-tiba muncul dikibarkan di sejumlah lokasi dan menjadi perbincangan hangat.

Dalam dunia fiksi, bendera tersebut melambangkan kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Namun, di dunia nyata, munculnya bendera ini justru memicu polemik, terutama karena dikibarkan menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Pedagang di Pontianak: Sudah Terlanjur Beli

Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, seorang pedagang atribut, Armoyo, mengaku telah menjual bendera One Piece bahkan sebelum isu tersebut viral.

Baca juga: PETI Kalbar Terbongkar! Emas 33 Kg dan Uang Miliaran Disita serta 65 Orang Ditangkap Polda Kalbar

Ia menyampaikan bahwa dirinya memesan bendera itu beberapa hari sebelum kontroversi muncul.

“Saya sudah pesan dari hari Rabu atau Kamis, karena tahu ini banyak peminatnya"

"Tapi ternyata hari Jumat mulai muncul polemik. Saya sudah terlanjur beli sampai Rp4 juta,” kata Armoyo saat ditemui pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Akibat kontroversi yang berkembang, penjualannya kini menjadi tidak menentu.

Ia pun menyampaikan pesan khusus kepada para pembeli agar tidak mengibarkan bendera itu sembarangan.

“Silakan beli untuk koleksi saja. Jangan dikibarkan di luar rumah. Kalau sampai jadi masalah, itu bukan tanggung jawab saya,” tegasnya.

Gubernur Kalbar: Jangan Lebih Tinggi dari Merah Putih

Menanggapi fenomena ini, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan bahwa tidak ada larangan mengibarkan bendera semacam itu, selama tetap menjunjung tinggi kehormatan Bendera Merah Putih.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved