Waspada DBD
48 Petugas Fogging di Sanggau Ikuti Pelatihan dan Bimbingan Teknis
Pengasapan ini dapat membuat nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang di dalam rumah akan mati, meskipun efektif, melakukan fogging tidak bisa sembarangan.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Pemerintahan Kabupaten Sanggau melalui Dinas Kesehatan menggelar pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) kepada petugas fogging di Aula Kantor Dinkes Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa 21 November 2023.
Kegiatan ini diikuti 48 orang peserta. Bimbingan teknis ini juga dihadiri Business dan Development Manager PT Inesco Estikakreasi, M Adrian Rizky serta teknisinya.
Dalam kesempatan itu, Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, H Najori mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petugas fogging tentang perilaku nyamuk, serta meningkatkan pengetahuan petugas fogging dalam pelaksanaan fogging dan cara perawatan alat fogging.
"Menjadi seorang petugas atau operator alat fogging harus mengetahui dan memahami hal-hal tentang cara penyemprotan dan bagaimana harus melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga pelaksanaan fogging di masyarakat Sanggau sekitarnya tepat sasaran," katanya, Selasa 21 November 2023.
Fogging atau pengasapan merupakan salah satu cara efektif membunuh nyamuk pembawa virus dengue yang mengakibatkan penyakit DBD.
• RSUD dr Soedarso Pontianak Tambah 110 Extra Bed Imbas Lonjakan Kasus DBD
Pengasapan ini dapat membuat nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang di dalam rumah akan mati, meskipun efektif, melakukan fogging tidak bisa sembarangan.
"Fogging harus dilakukan dan diawasi dengan tepat agar nyamuk menjadi sasaran benar-benar mati. Fogging digunakan untuk membunuh nyamuk dewasa, dalam upaya memutuskan penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk," katanya.
Najori berharap kepada para peserta, setelah mendapatkan Bimtek cara penggunaan alat fogging, bisa terjun langsung praktek menggunakan alat fogging tersebut.
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas.
Najori mengatakan, penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya.
Hal ini karena masih tersebarnya nyamuk Aedes Aegypti di seluruh pelosok kabupaten.
"Penyakit DBD terutama menyerang anak-anak, namun dalam beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak dilaporkan kasus DBD pada orang dewasa, penyakit ini ditandai dengan sebuah demam tinggi mendadak disertai kebocoran plasma dan pendarahan. Dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah," ujarnya.
Najori menambahkan, metode pengendalian vektor DBD dan chikungunya bersifat spesifik lokal dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan fisik (cuaca/iklim) pemukiman, tempat perkembangbiakan, lingkungan sosial budaya (pengetahuan, sikap dan perilaku) dan aspek vektor serta pengendalian vektor dapat dilakukan secara fisik, biologi dan kimia ataupun dengan cara terpadu.
"Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran serta masyarakat yang terus menerus dalam memberantas nyamuk dengan cara 3M plus, meliputi menguras tempat penampungan air (TPA), menutup TPA dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, Plus cara lainnya dengan menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk di sekitar rumah atau bangunan," ujarnya.
"Kemudian, memelihara ikan pemakan jentik pada tempat penampungan air yang sulit di kuras. Cara pencegahan tersebut juga di kenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," tambahnya.
Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M Plus secara terus menerus telah dan akan dilakukan pemerintah melalui kerja sama lintas program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta.
"Oleh karena itu upaya untuk membatasi angka kasus dan angka kematian penyakit ini sangat penting," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Fogging
petugas
Bimbingan Teknis
Pelatihan
Demam Berdarah Dengue
DBD
Dinas
Kesehatan
Sanggau
Kalimantan Barat
Kalbar
Selasa 21 November 2023
Lima Pasien DBD Dirawat di RS Achmad Diponegoro Putussibau, 4 Pasien Akan Dipulangkan |
![]() |
---|
Waspada DBD, Puskesmas Boyan Tanjung Kapuas Hulu Koordinasi ke Camat |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Catat 20 Kasus DBD Selama Desember 2024 |
![]() |
---|
Dua Anak Meninggal Dunia Akibat DBD di Kapuas Hulu, Dinkes Minta Masyarakat Lebih Waspada |
![]() |
---|
Penderita DBD di Kapuas Hulu Capai 164 Orang, Dua Diantaranya Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.