Lie Bun Ditemukan Tinggal Kerangka Usai 50 Hari Hilang, Ciu Fa: Itu Adik Saya, Celana Saya Belikan

Ringkasan Berita:

1. Warga dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di belakang rumah warga di Jalan Karya Bakti, Sungai Pinyuh, yang belakangan diketahui merupakan Lie Bun Kong (55), warga setempat yang hilang sekitar 50 hari lalu.
2. Korban dikenali oleh kakaknya, Ciu Fa, melalui celana yang pernah dibelikannya. Polisi memastikan identitas korban berdasarkan pakaian dan keterangan keluarga.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Warga Kelurahan Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, digemparkan dengan penemuan kerangka manusia di kawasan Jalan Karya Bakti RT 003/RW 001, Jumat 7 November 2025 pagi.

Belakangan, diketahui bahwa kerangka tersebut adalah Lie Bun Kong (55), warga setempat yang dilaporkan hilang sejak sekitar 50 hari lalu.

Penemuan bermula sekitar pukul 07.00 WIB, ketika Ciu Fa (67), kakak kandung korban, sedang mencari belimbing buluh di area hutan belakang rumahnya.

Ia mencium bau menyengat seperti bangkai dan memutuskan untuk memeriksa sumber bau tersebut.

Betapa terkejutnya Ciu Fa ketika melihat tulang kaki manusia yang sudah mengering di samping gorong-gorong, dalam posisi telungkup di kubangan air lumpur.

Baca juga: TRAGEDI Malam Sungai Kapuas! Perahu Penyeberangan Tenggelam Bawa 8 Motor hingga Penumpang Anak Kecil

“Saya kaget sekali waktu lihat ada tulang kaki. Saya tahu itu adik saya karena celana yang dipakai adalah celana yang saya belikan. Setelah itu saya langsung panggil tetangga dan lapor ke ketua RT serta pihak kepolisian,” ujar Ciu Fa dengan nada sedih.

Korban diketahui tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya dan memiliki riwayat penyakit ayan (epilepsi) yang sudah lama dideritanya.

Menurut keterangan keluarga, Lie Bun Kong telah hilang sejak September 2025 dan bahkan sempat diumumkan sebagai orang hilang di media sosial pada 1 November 2025.

Baca juga: NIAT Antar Kue, Berujung Duka! Siti Ukhro Meninggal Setelah Ditabrak di Ayani Depan SMKN 5 Pontianak

Menanggapi kejadian itu, Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Setyadi membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim dari Polres Mempawah.

“Benar, kami menerima laporan dari warga sekitar pukul 07.00 pagi. Tim langsung menuju lokasi bersama Unit Inafis Polres Mempawah"

"Dari hasil pemeriksaan di TKP, kondisi korban sudah menjadi kerangka, dan identitasnya dikenali melalui pakaian serta keterangan keluarga,” jelas AKP Setyadi.

Pihak kepolisian juga menyarankan agar dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Baca juga: KECELAKAAN MAUT Toyota Rush Jalan Sanggau-Sekadau Tewaskan Pelajar, FA Sopir Mobil Berusia 17 Tahun

Namun, keluarga menolak dengan alasan keyakinan pribadi serta kondisi jenazah yang sudah menjadi tulang belulang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan tenaga medis di Puskesmas Sungai Pinyuh serta RSUD dr. Rubini Mempawah. Secara prosedur, otopsi seharusnya dilakukan, namun keluarga menolak dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan,” tambahnya.

Jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan dengan bantuan Yayasan Kematian Arif Sejahtera Sungai Pinyuh.