Waspada DBD

DBD Banyak Serang Anak-anak, Direktur RSUD Soedarso Minta Orang Tua Waspada

"Oktober itu juga yang paling tinggi dibandingkan bulan-bulan yang lain, dan sampai dengan bulan November ini kalau lihat dari data sepertinya akan te

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kompas.com
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur RSUD dr Soedarso, drg Hary Agung Tjahyadi MKes mengungkapkan sejak Januari sampai dengan November 2023 saat ini pihaknya telah menangani sebanyak 825 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Ia menjelaskan peningkatan kasus DBD mulai terjadi pada bulan Juli, dan kemudian terus meningkat di bulan-bulan berikutnya, baik itu di bulan Agustus, September maupun Oktober.

"Oktober itu juga yang paling tinggi dibandingkan bulan-bulan yang lain, dan sampai dengan bulan November ini kalau lihat dari data sepertinya akan tetap bertahan, kemungkinan juga beresiko lebih tinggi dari bulan Oktober," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu 19 November 2023.

Cegah DBD, Puskesmas Sungai Pinyuh Buat Inovasi Kolaborasi TGC Kibas Lepas

Dari 825 kasus BPD tersebut sebagian besar terjadi pada pasien anak.

Kelompok umur 5 sampai 14 tahun jumlahnya sekitar 448 kasus.

Kemudian kelompok umur 1 sampai 4 tahun sebanyak 192 kasus.

"Sedangkan di atas 15 tahun dan di bawah 1 tahun adalah sisa dari kasus DBD yang ada di Rumah Sakit Soedarso," tuturnya.

Oleh karenanya, lanjut Hary, perlu menjadi perhatian bagi para orang tua yang memiliki anak-anak usia sekolah bahkan anak-anak balita untuk tetap menjaga dan memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya tersebut.

Para orang tua diharapkan melakukan upaya-upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan berbagai tempat atau wadah memudahkan nyamuk berkembang biak.

"Jadi jangan sampai ada tempat-tempat genangan air di sekitar rumah kita," katanya.

Jika ada di sekitar rumah yang terkena DBD maka diharapkan segera dilaporkan ke Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat seperti Puskesmas.

"Untuk dilanjutkan dengan penyelidikan epidemiologi dan kemungkinan akan dilakukan fogging di lingkungan dari tempat tinggal dari penderita DBD tersebut," jelasnya.

Selain itu menurutnya juga perlu kiranya agar anak-anak setiap hari untuk diolesi dengan lotion anti nyamuk atau minyak serai sebelum berangkat ke sekolah.

"Dan juga setiap hari setelah sholat Zhuhur diolesi minyak serai lagi untuk upaya-upaya meminimalisir atau mencegah agar anak-anak kita tidak digigit nyamuk tersebut," tandasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved