Waspada DBD
DBD di Pontianak Capai 108 Kasus, Ini Imbauan Dinkes hingga Cara Dapat Vaksin
Ia mengaku untuk pengobatan di rumah sakit sementara laporan di rumah sakit masih tertampung.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Saptiko mengatakan saat ini tercatat penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) masih di angka 108 kasus dengan 1 kasus meninggal dunia.
Ia mengaku untuk pengobatan di rumah sakit sementara laporan di rumah sakit masih tertampung.
"Belum ada yang sampai dirawat di jalan-jalan rumah sakit atau di lantai. jadi masih tertampung semuanya masih di ruangan," ujar Saptiko usai Rapat Koordinasi membahas kasus DBD, di Aula Rohana Muthalib Bappeda Kota Pontianak, Selasa 14 November 2023.
Sungai Bangkong Terbanyak
Ia mengatakan kalau dari kasus kejadian menurut kelurahan yang terbanyak terjadi di Sungai Bangkong karena karakteristik dari masyarakat suka menampung air.
"Kemudian ada di Siantan Hulu kemudian yang tinggi itu Kota Baru. Peningkatan ada seminggu yang lalu karena mungkin dari musim hujan ke kemarau ke musim hujan," ujarnya.
• Peningkatan Kasus DBD, RSUD Soedarso Pontianak Tambah Kapasitas Tempat Tidur Hingga 105 Bed
Imbauan Dinkes Pontianak
Saptiko mengimbau masyarakat yang demamnya dan tidak sembuh pasca ke dokter silahkan segera berobat.
"Kalau ada warga yang demam selain ke dokter 2 hari tak sembuh-sembuh, harus banyak minum untuk antisipasi agar tidak parah dan segera berobat," ujarnya.
Saptiko mengatakan hal yang terpenting yang sudah diketahui sebenarnya untuk pasien DBD adalah cairan.
"Yang kena DBD itu yang terpenting harus banyak minum. Banyak minum karena dia akan mengurangi keparahan dan memang yang parah ini adalah yang obesitas yang kurus jarang parah. Karena itu reaksi imunitas," ujarnya.
• Dinkes Pontianak Siapkan Logistik Abate Cegah DBD, Warga yang Memerlukan Dipersilahkan ke Puskesmas
Vaksin Tersedia
Saptiko mengatakan saat ini memang sudah tersedia vaksin DBD di layanan kesehatan milik swasta.
Meski hanya bertahan sampai dua tahun, namun vaksin tersebut mampu mencegah DBD.
"Kemampuannya cuma dua tahun, tapi sementara ini hanya ada di swasta. Pemerintah belum menyiapkan karena anggarannya mahal. Kita belum dapat dari pusat, masyarakat mau mengakses jika masyarakat mau mengakses vaksin DBD silahkan cari di pihak swasta," ujarnya.
Terkait pengajuan, ia mengatakan Kemenkes belum merekomendasikan.
"Jadi kita belum bisa menggunakan. Mungkin karena efektifitas cuman 2 tahun kita belum mengetahui," ujarnya.
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini
Lima Pasien DBD Dirawat di RS Achmad Diponegoro Putussibau, 4 Pasien Akan Dipulangkan |
![]() |
---|
Waspada DBD, Puskesmas Boyan Tanjung Kapuas Hulu Koordinasi ke Camat |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Catat 20 Kasus DBD Selama Desember 2024 |
![]() |
---|
Dua Anak Meninggal Dunia Akibat DBD di Kapuas Hulu, Dinkes Minta Masyarakat Lebih Waspada |
![]() |
---|
Penderita DBD di Kapuas Hulu Capai 164 Orang, Dua Diantaranya Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.