Peningkatan Kasus DBD, RSUD Soedarso Pontianak Tambah Kapasitas Tempat Tidur Hingga 105 Bed
“Kita sudah luar biasa menambah, sampai 105 bed yang sudah terisi semua, dengan kondisi terakhir ada 66 pasien dengan kasus DBD,” ujarnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - RSUD Soedarso Pontianak telah menambah kapasitas tempat tidur, yang semulanya hanya 41 bed sesuai kapasitas rumah sakit, ditambah menjadi 105 bed tempat tidur khususnya untuk pasien anak, dan antisipas lonjakan kasus penyakit DBD.
Hal ini juga berkaitan dengan pelayanan, khususnya untuk pasien akibat DBD yang dirawat di RSUD Soedarso yang mengalami peningkatan sejak Agustus ke September.
“Perkembangan ini bertahap, jadi kita naikan jumlah tempat tidur mulai Agustus ke Oktober karena ada peningkatan (kasus DBD). Kita upayakan bisa menolong anak-anak yang dirujuk (Ke RSUD Soedarso Pontianak), dengan membuka satu ruangan dengan menambah tempat tidur lagi,”ujar Hary Agung saat ditemui di acara Kalbar Hospital Expo 2023, di Gedung PCC Pontianak, Selasa 14 November 2023.
Sehingga saat ini kapasitas tempat tidur anak menjadi 105 tempat tidur. Yang memang sudah dimaksimalkan oleh RSUD Soedarso Pontianak.
“Karena kita juga harus menjaga kualitas pelayanan , harus ada SDM yang cukup . Kalau seandainya ada kelonjakan kasus, tindak lanjutnya kami membutuhkan tenaga kesehatan tambahan. Ini mungkin melalui Pak Pj Gubernur dan BKAD untuk menambah sukarelawan, yang kaitanya kalau ada peningkatan kasus DBD,” jelasnya.
Baca juga: Basmi Jentik, Edi Kamtono Imbau Masyarakat Taburkan Abate atau Piara Ikan Cupang
Dikatakannya, mau bagaimanapun apabila tempat tersedia, dan dicarikan tempat tidur tambahan. Tentu harus ada nakes juga yang merawat pasien.
“Kita sudah luar biasa menambah, sampai 105 bed yang sudah terisi semua, dengan kondisi terakhir ada 66 pasien dengan kasus DBD,” ujarnya.
Sebab dikatakannya untuk pelayanan DBD ini tidak sebentar, bisa sampai tujuh hari kedepan. Hal ini dikatakannya perlu menjadi perhatian serius dari rumah sakit lainnya, agar berupaya untuk bisa menambah jumlah tempt tidur juga.
Adapun total kasus DBD yang dirawat di RSUD Soedarso sampai 31 Oktober sebanyak 702 pasien. Dimana pasien kebanyakan rujukan dari RS Kota Pontianak dan Kubu Raya, dengan kelompok usia paling tinggi terkena DBD di usia 5-14 tahun.
“Dari 702 kasus yang dirawat ini, hampir 400 pasien pada usia 5-14 tahun. Kemudian 160 kasus umur 1-4 tahun. Jadi memang yang rentan DBD ini usia antara anak 1-14 tahun yakni pada anak usia sekolah yang sebagian kehidupannya ada dilingkungan sekolah,” ujarnya.
Maka dari itu perlu menjadi perhatian khususnya di lingkungan sekolah dan rumah tangga, yakni dengan melakukan gerakan terpadu dan bersama dalam upaya pencegahan DBD. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Kejaksaan Negeri Sambas Musnahkan Barang Bukti 39 Perkara Inkrah |
![]() |
---|
Penutupan Hotel Dangau Singkawang Bukan Karena Masalah, Tapi Sudah Dijual |
![]() |
---|
SMAN di Kapuas Hulu Tunggu Petunjuk Terkait Pendaftaran Tes Kompetensi Akademik |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Singkawang Tindak Lanjuti Usulan OPD, Dorong Regulasi Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Pendaftaranl TKA 2025 Dibuka, SMA Negeri 3 Pontianak Minta Sosialisasi Diperjelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.