Aturan Baru WHO Rilis Pedoman Pemberian MPASI untuk Anak Usia 6 sampai 23 Bulan
Aturan baru dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pedoman baru pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak berusia 6-23 bu
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak aturan baru dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pedoman baru pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak berusia 6-23 bulan.
Setelah 6 bulan mendapat asupan Air Susu Ibu, seorang bayi akan mendapat makanan pendamping atau yang sering disebut MPASI.
Seperti diketahui MPASI adalah proses pemberian makanan tambahan susu ketika ASI atau susu formula saja sudah tak mencukupi kebutuhan gizi anak.
Adapun MPASI diberikan pada anak-anak untuk belajar menerima makanan dan minuman sehat serta mengenalkan pola makanan jangka panjang.
Jika MPASI tak diberikan secara tepat, maka risikonya pertumbuhan anak dapat terhambat dan anak berisiko kekurangan nutrisi.
Dikutip dari laman WHO, pedoman tersebut dirilis pada 16 Oktober 2023.
• Aturan Baru, Cara Melakukan Pemadanan NIK KTP dan NPWP Berakhir 31 Desember 2023
Pedoman yang baru dirilis ini menggantikan "Prinsip-prinsip Panduan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak yang Disusui" dan "Prinsip-prinsip Panduan untuk memberi makanan anak usia 6-24 bulan yang tidak disusui" yang dirilis sebelumnya.
Berikut rekomendasi MPASI terbaru sesuai dengan pedoman dari WHO?
1. Melanjutkan pemberian ASI
Sesuai dengan rekomendasi WHO terbaru, menyusui harus terus dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih.
Pemberian ASI di seluruh tahun kedua kehidupan memberikan pemenuhan nutrisi termasuk energi, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral.
Selain itu, sifat imunologis ASI termasuk imunoglobulin, hormon, protein, ASI oligosakarida, sitokin, mikro RNA, dan sebagainya juga akan terpenuhi ketika ASI diberikan sampai usia 2 tahun atau lebih.
Memberikan ASI tahun kedua kehidupan juga bermanfaat untuk mengurangi risiko akut gastroenteritis infeksi saluran pernapasan, dan otitis media akut.
Guna terpenuhinya rekomendasi ini, maka semua ibu menyusui membutuhkan lingkungan dan layanan yang mendukung.
Adapun sejumlah dukungan yang bisa diberikan oleh pembuat kebijakan kepada ibu yang menyusui yakni:
Orangtua di Kapuas Hulu Waswas, Takut Anak Jadi Korban Keracunan MBG Usai Kasus Ketapang & Sanggau |
![]() |
---|
Sejumlah Siswa Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Kapolsek Sekayam Lakukan Koordinasi |
![]() |
---|
Usai Murid SD Ketapang Kini Murid di Sanggau Diduga Keracunan MBG, Gubernur dan DPRD Angkat Bicara |
![]() |
---|
Cegah Keracunan Makanan MBG, Pemda Kapuas Hulu Minta Petugas SPPG Betul-betul Mengawasi |
![]() |
---|
FAKTA Murid SD Keracunan MBG di Ketapang Kalbar hingga Dapur Ditutup dan Kepala SPPG Diberhentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.