Aturan Baru WHO Rilis Pedoman Pemberian MPASI untuk Anak Usia 6 sampai 23 Bulan
Aturan baru dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pedoman baru pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak berusia 6-23 bu
- Bagi ibu yang bekerja di luar rumah: penyediaan layanan tempat penitipan anak, ruang menyusui di tempat kerja, dan jadwal kerja yang fleksibel
- Kemudahan akses ke layanan konseling menyusui untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul saat menyusui
- Perlindungan kepada wanita hamil, ibu, keluarga dan petugas kesehatan dari eksploitasi pemasaran para produsen dan distributor produk pengganti ASI
- Penyedia layanan kesehatan harus berpengetahuan dan terampil dalam mendukung ibu menyusui.
2. Rekomendasi susu untuk usia 6-23 bulan
Sesuai rekomendasi WHO, maka untuk anak usia 6-11 bulan yang diberi susu selain ASI, bisa diberikan susu formula atau susu hewani.
Sedangkan bagi anak berusia 12-23 bulan yang diberikan susu selain ASI, susu yang diberikan sebaiknya merupakan susu hewani.
Dalam keterangannya disebutkan bahwa produk susu termasuk cairan susu hewani, merupakan bagian dari pola makan beragam yang berkontribusi pada kecukupan gizi.
Makanan ini sangat penting bagi anak yang tak diberikan ASI dan saat makanan sumber hewani lain tak tersedia. Jenis susu hewani yang dapat digunakan antara lain susu hewan yang dipasteurisasi, susu evaporasi (tetapi tidak kental) yang dilarutkan, susu fermentasi, atau yogurt.
Perlu diingat, susu dengan rasa atau pemanis sebaiknya tidak digunakan. Jika bayi usia 6–11 bulan diberi susu hewani, susu penuh lemak harus digunakan.
3. Usia pengenalan MPASI
Bayi harus dikenalkan dengan makanan pendamping ASI saat usia 6 bulan (180 hari) sembari terus mendapatkan ASI.
Pemberian MPASI juga akan bermanfaat bagi ibu yang khawatir dengan kecukupan ASI si kecil untuk memberikan dukungan laktasi.
Namun perlu diketahui, makanan pendamping ASI, meskipun sudah ditambahkan zat besi mungkin belum cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi terutama pada bayi yang berisiko mengalami defisiensi zat besi seperti pada bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah.
Oleh sebab itu, selain memberikan makanan pendamping, pemberian ASI sebaiknya tetap dilanjutkan.
4. Keanekaragaman pola makan
WHO menyaranan agar bayi dan anak kecil usia 6-23 bulan sebaiknya mengonsumsi makanan yang beragam, yakni:
- Makanan sumber hewani: daging, ikan atau telur sebaiknya dikonsumsi setiap hari
Orangtua di Kapuas Hulu Waswas, Takut Anak Jadi Korban Keracunan MBG Usai Kasus Ketapang & Sanggau |
![]() |
---|
Sejumlah Siswa Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Kapolsek Sekayam Lakukan Koordinasi |
![]() |
---|
Usai Murid SD Ketapang Kini Murid di Sanggau Diduga Keracunan MBG, Gubernur dan DPRD Angkat Bicara |
![]() |
---|
Cegah Keracunan Makanan MBG, Pemda Kapuas Hulu Minta Petugas SPPG Betul-betul Mengawasi |
![]() |
---|
FAKTA Murid SD Keracunan MBG di Ketapang Kalbar hingga Dapur Ditutup dan Kepala SPPG Diberhentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.