Aturan Baru WHO Rilis Pedoman Pemberian MPASI untuk Anak Usia 6 sampai 23 Bulan

Aturan baru dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pedoman baru pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak berusia 6-23 bu

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pedoman baru mengenai pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak berusia 6-23 bulan. 

- Buah dan sayur: sebaiknya dikonsumsi setiap hari

- Kacang-kacangan: kacang-kacangan dan biji-bijian harus sering dikonsumsi, terutama ketika daging, ikan, atau telur dan sayuran dibatasi dalam makanannya

Makanan-makanan tersebut dapat menjadi komponen utama asupan energi karena secara keseluruhan kepadatan nutrisinya lebih tinggi dibandingkan dengan biji-bijian sereal.

Pada anak usia tersebut, sebaiknya makanan pokok bertepung harus diminimalkan. Ketika biji-bijian sereal digunakan, biji-bijian sereal utuh harus diprioritaskan, dan biji-bijian olahan diminimalkan.

Perhatian saat memberi kacang-kacangan dan biji-bijian, berikan dalam bentuk yang tidak menimbulkan risiko tersedak.

5. Makanan dan minuman yang tidak sehat

WHO mengingatkan mengenai sejumlah makanan yang tidak sehat yang berisiko untuk anak usia 6-23 bulan, yakni:

- Makanan tinggi gula, garam, dan lemak trans

- Minuman yang dimaniskan dengan gula

- Pemanis non-gula Jus buah 100 persen yang sebaiknya dibatasi.

6. Suplemen nutrisi dan produk makanan yang diperkaya

Pada beberapa kasus kebutuhan nutrisi anak tidak bisa dipenuhi dengan makanan yang tidak difortifikasi (diperkaya), maka anak usia 6-23 bulan dapat diberi suplemen nutrisi atau produk makanan yang difortifikasi.

Beberapa suplemen nutrisi dan produk makanan yang diperkaya ini di antaranya:

- Bubuk multi mikronutrien yang memberikan tambahan vitamin dan mineral, dapat diberikan tanpa mengganti makanan lain yang selama ini masuk sebagai pola makan

- Bagi masyarakat yang sudah mengonsumsi makanan pendamping sereal komersial berbahan dasar biji-bijian dan tepung campuran, fortifikasi sereal ini dapat meningkatkan asupan mikronutrien, meskipun konsumsinya sebaiknya tidak dianjurkan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved