Ecobhinneka Muhammadiyah Kalbar Siapkan Guru Berwawasan Lingkungan

“Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang nyaman dipandang mata. Bertutur kata yang baik, sekaligus menerapkan hal yang baik. Alam adalah bagian yang tak

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Foto bersama usai kegiatan Workshop Visi Pemimpin Perubahan Untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau, berlangsung di Hotel Mercure Pontianak, Minggu 17 September 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ecobhineka Muhammadiyah Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Workshop Visi Pemimpin Perubahan Untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau, berlangsung di Hotel Mercure Pontianak, Minggu 17 September 2023.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiarti, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Republik Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Muhajirin Yanis, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat Pabali Musa, dan Kepala Sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA.

Kegiatan tersebut bertujuan memberikan peserta pengalaman dengan membentuk kembali gagasan tentang literasi keagaman untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pluralisme, toleransi dan keragaman masyarakat lewat aksi – aksi pelestarian lingkungan, demi mencapai Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti menyampaikan bahwa tujuan membentuk sekolah harmoni yang hijau, sejalan dengan pemerintah yaitu pada Program Sekolah Adiwiyata.

“Sekolah adiwiyata adalah sekolah yang nyaman dipandang mata. Bertutur kata yang baik, sekaligus menerapkan hal yang baik. Alam adalah bagian yang tak terpisahkan bagi manusia, artinya kita bisa memanfaatkan alam sekitar,” ujarnya.

Pasar Sudirman Pontianak Akan Ditata Kembali, Bebby Nailufa: Kami Menyambut Baik

Ditempat yang sama, Kanwil Kemenag Kalbar Mujahirin menyampaikan bahwa pentingnya konsepsi pendidikan berbasis lingkungan.

“Kita juga punya area lingkungan (Sekolah), yang Alhamdulillah sudah kita tanami pohon jati. Nah kegiatan menanam ini sederhana saja, yakni dengan menanam selama 3 tahun secara terus menerus, dan alhamdulillah akhirnya tumbuh. Penanaman ini dilaksanakan di SD, SMP, SMA, dan Madrasah Aliyah untuk terus berkemajuan dalam upaya penghijauan sekolah. Jadi mudah- mudahan konsep konsep ini menjadi nyata” ujarnya.

Aksi nyata dengan melakukan penanaman pohon merupakan buah gerakan konkrit atas usaha penghijauan.

Di beberapa sekolah yang hampir kehilangan pohon ini menjadi suatu evaluasi tegas bahwa pohon bukan terbatas pada objek.

Pohon merupakan suatu makhluk secara hakikat sama dengan manusia tumbuh hidup dan saling menghidupi.

Manager Regional Eco Bhinneka Kalimantan Barat, Octavia Shinta Aryani menyampaikan Kegiatan workshop ini berusaha memunculkan gagasan–gagasan dari pembicara dan peserta tentang literasi keagaman.

Shinta mengatakan lewat kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pluralisme, toleransi dan keragaman masyarakat lewat aksi–aksi pelestarian lingkungan.

Demi mencapai Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau.

Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat juga memiliki Komunitas Sahabat Eco Bhinneka sudah melakukan aksi nyata seperti Cycling to Religious Sites (CTRS).

"Kegiatan bersepeda ke rumah-rumah ibadah dengan membagikan bibit pohon beragam dan aksi bepaot dan bekemas sampah pantai," kata Manager Regional Eco Bhinneka Kalimantan Barat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved