Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak Melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat

tim dosen juga melatih UMKM dalam membuat hydrogel dari limbah sabut kelapa. Sabut kelapa yang selama ini menjadi...

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Tim Dosen PKM UMP foto bersama Kepala Desa Sungai Belidak, Juliansyag dan Ketua UMKM Kelapa Jaya, Juhnair. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak yang terdiri atas Raudhatul Fadhilah, Gunarto, dan Rudi Alfian melakukan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Hidrogel dari sabut kelapa dan penggunaan pengaduk gula aren otomatis.

PKM yang berjudul Inovasi Proses dan Pengolahan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Hidrogel dan Otomatisasi Pengolahan Nira Kelapa Pada Kelompok Tani Kelapa Jaya ini menjawab permasalahan UMKM yang mengalami kendala dalam hal pemrosesan limbah sabut kelapa dan efisiensi produksi.

Pada PKM ini, tim dosen mentransfer teknologi kepada UMKM dengan memberikan satu set alat pengaduk gula aren otomatis yang dapat digunakan untuk UMKM dalam mengefisiensikan waktu dan tenaga produksi gula aren yang semula diperlukan waktu 6 jam, dengan alat ini diharapkan dapat menjadi 5 jam.

Selain itu, tim dosen juga melatih UMKM dalam membuat hydrogel dari limbah sabut kelapa.

Sabut kelapa yang selama ini menjadi limbah dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi UMKM dengan mentransformasinya menjadi hydrogel.

Perbaikan proses produksi juga disampaikan oleh tim PKM kepada UMKM agar dalam pencetakan menggunakan bahan stainless steel dan tidak menggunakan bahan plastik.

Nekat Salip Truk di Jembatan Kapuas 2 Kubu Raya, Pengendara Sepeda Motor Nyaris Tergilas Truk

Dalam PKM ini juga, tim pengabdi mengajarkan pemasaran online agar jangkauan pemasaran lebih luas.

PKM ini merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai Kemendikbud Ristek.

Juhnair Ketua UMKM Kelapa Jaya menyampaikan bahwa program kemitraan yang dilaksanakan sangat membantu UMKM dalam meningkatkan pendapatan dan mengefisienkan waktu produksi.

"Dengan alat pengaduk otomatis yang diberikan oleh tim PKM membantu proses produksi yang semula memerlukan waktu 6 jam menjadi 5 jam," ujarnya.

Selain itu, Teknik pembuatan hidrogel yang diajarkan membantu UMKM Kelapa Jaya menghasilkan sumber usaha baru yaitu: hidrogel.

Lebih lanjut dijelaskannya, sabut kelapa yang selama ini hanya dibuang saja ke tanah, dengan adanya pelatihan yang diberikan, mendatangkan usaha baru.

Di waktu yang sama, Raudhatul Fadhilah selaku ketua tim PKM menyampaikan bahwa PKM yang diberikan merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diluncurkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra, dalam hal ini UMKM Kelapa Jaya.

"UMKM Kelapa Jaya mengalami permasalahan dalam mengolah limbah sabut dan proses produksi pembuatan sirup yang masih menggunakan pengaduk manual," ujarnya.

Oleh karena itu, kami menawarkan solusi kepada UMKM untuk mengolah limbah sabut menjadi hidrogel. Hidrogel dapat dijadikakan mitra sebagai sumber pendapatan baru yang sangat potensial.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved