Gubernur Kalbar Sutarmidji Minta Subhan Nur Tak Berungot Soal Hibah Masjid Hijrah as Subhan

"Coba aja pak Subhan konsultasi, bawa panitia ke BPKP atau Inspektorat. Jangan pula berungot ke saye dan nuduh saye menghambat," katanya.

Midji menegaskan dirinya melakukan sesuatu berdasarkan aturan.

"Insya Allah saya pakai aturan dan apapun yang saya bicarakan sesuai aturan dan saya tak mau berungut sana-sini nanti dikire kumbang nebok tiang pula," katanya.

Midji menyarankan agar Subhan meminta Pj Gubernur yang nanti terpilih untuk mencairkannya.

"Pak Subhan minta aja Pj Gubernur cairkan. Bantu saya untuk tidak ngurus masalah kalau sudah tidak menjabat," katanya.

"Saya yakin se yakin yakinnya Pak Subhan akan kawal itu. Semoga nama masjid yang sama dengan nama beliau itu tak masalah," pungkas Midji.

Sebelumnya, anggota DPRD Kalbar, Subhan Nur menyesalkan kebijakan Gubernur Sutarmidji yang tidak membolehkan penggunaan dana pokir oleh para anggota DPRD untuk pembangunan rumah ibadah, khususnya Masjid.

"Dasar apa yang dia mau menyalahkan anggota dewan tentang pembangunan pokir-pokir Masjid yang ada di seluruh Kabupaten Sambas, sementara kita kan sudah disetujui tuh," tuturnya.

"Justru yang menjadi kebijakannya, Mujahidin itu kan bermasalah, sudah gelar perkara, berarti kan ada masalah sampai Thamrin (mantan ketua yayasan Mujahidin) mundur. Thamrin itu kan bukan orang sembarangan. Mantan rektor loh. Ndak mungkin dia mundur tanpa alasan sebab yang akan menjebak dia juga," lanjutnya.

Subhan mengatakan, akibat dari kebijakan Midji yang tak mau pokir dewan diberikan dalam bentuk hibah menghambat penyelesaikan pembangunan Masjid Hijrah As-Subhan di Senatab, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.

“Kalau ini tidak dicairkan oleh Sutarmidji, dia bertanggung jawab terhadap tidak selesainya pembangunan Masjid Hijrah As Subhan,” kata Subhan.