Polisi Asal Melawi Meninggal

Dikenal Humanis, Kerabat Tak Percaya Bripda Ignatius Cekcok dengan Seniornya Sebelum Tertembak

Tetangga hingga kerabat dekat yang kenal dengan mendiang Rico juga merasa kehilangan sosok pria yang dikenal humanis dengan siapapun.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUN PONTIANAK/TRI PANDITO WIBOWO
Y. Pandi dan Inosensia Antonia Tarigas kedua orang tua dari Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage saat ditemui di rumah duka, di Komplek BTN Telkom, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kamis 27 Juli 2023. Penasehat hukum keluarga korban mempertanyakan kenapa Mabes Polri tak jujur sejak awal di kasus kematian anggota Densus 88 ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Densus 88 Mabes Polri asal Kabupaten Melawi yang tewas mengenaskan tertembak peluru seniornya sesama polisi tak hanya membuat keluarga terpukul.

Tetangga hingga kerabat dekat yang kenal dengan mendiang Rico juga merasa kehilangan sosok pria yang dikenal humanis dengan siapapun.

Bagi salah satu kerabat, Bernadus, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sudah dianggapnya seperti anak sendiri.

Dia tahu betul, masa pertumbuhan Ignatius dari kecil, hingga menjadi anggota Polri yang bertugas sebagai anggota Sub-Bagian Tahanan dan Barang Bukti (Subbagtahti) Bagian Operasional (Bagops) Densus 88 AT Polri.

"Saya pribadi dan keluarga menganggap almarhum seperti anak sendiri. Dari kecil hingga dewasa. Sejak kecil almarhum ini terutama dengan anak saya tidak bisa dipisahkan barang seharipun," ungkap Bernadus ditemui di rumah duka di Desa Pall, Kabupaten Melawi, Kamis 27 Juli 2023 malam.

Pesan Terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco ke Kekasih Sebelum Meninggal: Pamit Kerumah Senior

Bernadus menilai, sangat tidak mungkin Ignatius tertembak karena cekcok dengan seniornya. Sebab, hal itu bertentangan dengan kepribadian korban yang dikenal santun dengan siapapun.

"Kepribadian almarhum sopan santun. Ramah, murah senyum. Ini yang membuat kami merasa kehilangan atas kepergiannya dengan cara yang tragis seperti ini. Anak ini diberita dibilang karena ada kecekcokan itu tidak mungkin. Sebab saya melihat kepirbadianya sejak kecil bagaimana dia bergaul bersama anak sebaya, kita tidak pernah melihat dia melakukan  kenakalan, cekcok atau debat dengan anak sebaya. Saya tak pernah melihat dan mendengar itu," tegas Bernadus.

Sejak menjadi anggota Polri, Bernadus tak pernah sekalipun mendengar keluhan kesah sekalipun keluar dari mulut Ignatius.

Dia hanya merasa bangga bisa menjadi Polisi seperti yang dicita-citakan sejak kecil.

"Selama pulang ke Melawi  dia tidak pernah menceritakan keluh kesahnya. Dia selalu membanggakan Satuannya. Dia tidak pernah mengeluh. Hingga dia wafat," ungkap Bernadus. 

Bripda Ignatius Dwi Sempat Video Call Bareng Keluarga dan Pacar Sebelum Tewas Tertembak Senpi Senior

Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage lahir di pada 27 Februari 2002 dari pasangan Y Pandi dan Inosensia Antonia Tarigas.

Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. 

Ignatius tewas tertembak senpi seniornya sesama polisi pada Minggu 23 Juli 2023.

Korban terakhir pulang ke Kabupaten Melawi setelah lebaran Idul Fitri.

Dia mendapatkan cuti satu minggu.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved