Launching Kampung Moderasi Beragama, Wako Pontianak Ajak Warga Jaga Toleransi dan Tolak Radikalisme
Pembacaan Ikrar Kerukunan oleh enam pemuka agama mengawali launching Gereja HKBP Jeruju, Senin 24 Juli 2023.
Penulis: Maskartini | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keberadaan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jeruju berdampingan dengan Masjid Nur Baitullah di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat menjadi simbol kerukunan umat beragama di Kota Pontianak.
Hal itu pula yang menjadikan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak memilih lokasi tersebut untuk launching kampung moderasi beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan.
Pembacaan Ikrar Kerukunan oleh enam pemuka agama mengawali launching Gereja HKBP Jeruju, Senin 24 Juli 2023.
Wali Kota Pontianak Edi Kamtono menilai, dipilihnya lokasi ini sudah tepat karena melihat kondisi masyarakat yang senantiasa menjaga kerukunan dan toleransi sesama umat beragama.
Ia berharap kehidupan yang harmonis ini senantiasa terjaga dan dirawat dengan baik. Diluncurkannya kampung moderasi beragama ini memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya toleransi tersebut dengan menolak paham-paham radikalisme yang cenderung memaksakan kehendak.
"Mudah-mudahan ini bisa memberikan literasi bagi kelurahan-kelurahan lainnya supaya Pontianak dikenal sebagai kota toleran segera terwujud," ujarnya.
• Menilik Harta Kekayaan Syarif Rektor IAIN Pontianak, Terakhir Lapor Februari 2020
Secara umum, lanjut dia, hampir setiap konflik atau perselisihan yang terjadi bisa terselesaikan lewat jalur komunikasi dan musyawarah. Boleh dikatakan, perselisihan yang berkaitan tentang agama sangat minim di Kota Pontianak.
"Ini menunjukkan kedewasaan warga Kota Pontianak dalam menjalankan agama dan ibadahnya masing-masing cukup tinggi," tuturnya.
Namun Edi mengingatkan bahwa Pontianak rentan terhadap konflik yang melibatkan perselisihan antar suku.
Tak jarang konflik yang terjadi dipicu oleh hal-hal kecil yang kemudian menjadi besar.
Oleh sebab itu, saling berkoordinasi antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat penting untuk menangani persoalan-persoalan tersebut.
"Responsif dan cepat dalam menangani permasalahan-permasalahan kecil ini terbukti mampu meredam hal-hal yang tidak kita inginkan," ungkapnya.
Dirinya berharap dengan dilaunchingnya moderasi beragama ini dapat memberikan literasi bagi masyarakat Pontianak, pentingnya membangun mental dan spiritual. Sehingga cita-cita hidup di negeri ini dengan damai dan rukun bisa terwujud.
"Tujuan akhirnya adalah kebahagiaan dan kesejahteraan semua lapisan masyarakat," imbuhnya.
Dalam upaya mewujudkan kehidupan yang harmonis antar warga, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyediakan ruang publik berupa ruang terbuka hijau dengan taman-taman yang ada di Kota Pontianak.
Keberadaan taman-taman tersebut, Edi bilang, menjadi wadah bagi warga saling berinteraksi tanpa memandang latar belakang suku dan agama.
"Sehingga tercipta keharmonisan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat," ucapnya.
• Mu Gung Hwa Supermarket dan Restoran Korea di Pontianak
Melalui program dari Kemenag ini patut mendapat dukungan semua pihak.
Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Kemenag Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak untuk bersama-sama bergandengan tangan menciptakan Moderasi Beragama ini mendapat tempat di masyarakat.
"Indikator yang berkaitan dengan program ini adalah komitmen kebangsaan di mana kita sudah menerima prinsip-prinsip kebangsaan," tukasnya.
Kepala Kemenag Kota Pontianak Mi'rad menerangkan, moderasi beragama merupakan program Kemenag yang tujuannya menjaga, memelihara dan merawat kerukunan di antara sesama pemeluk agama.
"Launching kampung moderasi beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan di Kota Pontianak ini merupakan pertama kalinya digelar," terangnya.
Sebelum terpilihnya Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat ini menjadi lokasi launching tersebut, pihaknya melakukan survey ke beberapa lokasi terlebih dahulu.
Setelah melewati perundingan dan musyawarah serta bermufakat, maka tahun ini diputuskan Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat menjadi tempat launching perdana kampung moderasi beragama dan Kelurahan Sadar Kerukunan.
"Mudah-mudahan tahun-tahun mendatang akan menularkan pada kelurahan-kelurahan lainnya di Kota Pontianak," sebutnya.
Bicara moderasi terkadang terjadi mispersepsi, sebagian ada yang berpendapat moderasi beragama seperti memoderenkan ajaran agama.
Padahal moderasi agama itu adalah cara pandang dalam beragama supaya tidak bersifat ekstrem.
"Tujuannya mencegah paham-paham yang tidak kita inginkan yang timbul di masyarakat dan dapat merusak persatuan dan kesatuan antara sesama," tutupnya.
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini
Puncak Program Duta Bahasa Kalbar 2025, Balai Bahasa Tekankan Pentingnya Pelestarian Bahasa Daerah |
![]() |
---|
Tidak Hanya Aktifitas Fisik, Car Free Day Pontianak Jadi Ruang Produktif Warga |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Soroti Dampak Judi Online usai Kasus Kades di Tebas |
![]() |
---|
Cerita Pedagang Bendera Musiman di Pontianak, Pernah Dapat Pesanan 3000 Bendera untuk Rekor Muri |
![]() |
---|
Indeks Literasi Keuangan Kalbar Lampaui Nasional, Gubernur Dorong Budaya Menabung Sejak Dini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.