Depresi Pada Anak
FAKTA Baru di Kota Pontianak! Puluhan Anak Alami Depresi Tak Terlihat dari Luar Setiap Hari
Secara fisik para pasien terlihat baik-baik saja, namun perilaku mereka berubah ketika proses konsultasi dimulai.
Ringkasan Berita:
- Istafiyana menyebut para anak itu menunjukkan tanda-tanda depresi yang tidak tampak dari luar.
- Menurutnya, secara fisik para pasien terlihat baik-baik saja, namun perilaku mereka berubah ketika proses konsultasi dimulai.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus anak mengalami depresi di Kota Pontianak tengah menjadi perhatian baru-baru ini.
Perawat Umum RSUD Sultan Syarif Muhammad Al-Qadri Pontianak, Istafiyana Rahayu mengungkap sejumlah anak datang ke klinik dengan keluhan depresi.
Istafiyana menyebut para anak itu menunjukkan tanda-tanda depresi yang tidak tampak dari luar.
Menurutnya, secara fisik para pasien terlihat baik-baik saja, namun perilaku mereka berubah ketika proses konsultasi dimulai.
"Kalau untuk depresi anak sih saat ini yang ada di klinik kita yang datang pada konsultasi biasanya kelihatannya sih dari luar biasa aja ya, tapi ketika mereka masuk biasanya mereka cenderung menyendiri, diam, tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan dengan keluarganya sendiri, orang tuanya sendiri juga mereka kurang mau berkomunikasi," jelasnya saat dikonfirmasi TribunPontianak.co.id, Rabu 19 November 2025.
Istafiyana menambahkan, jumlah anak yang datang dengan gejala depresi cukup konsisten setiap hari.
"Kalau untuk hariannya biasanya itu dari lima sampai sepuluhan orang setiap hari. Misalnya mereka yang datang rata-rata sih memang ada depresinya," tambahnya.
• Fenomena Anak Depresi Akibat Gadget, Akademisi UPGRI : Ini Jadi Fenomena Serius di Dunia Pendidikan
Psikiater RSUD Pontianak Ingatkan Bahaya Depresi
Psikiater RSUD Sultan Syarif Muhammad Al-Qadri Pontianak, dr. Ramadan Abdani menuturkan depresi kini ditemukan pada anak, remaja, dewasa muda hingga lansia.
"Gambaran saat ini memang angka kejadian depresi semakin bertambah. Walaupun semua usia bisa mengalaminya, yang paling rentan itu dewasa muda usia 20–40 tahun," katanya saat di wawancarai di ruang kerjanya RSUD Sultan Syarif Muhammad Al-Qadri Pontianak.
Ia menekankan depresi memiliki tiga tingkatan yakni ringan, sedang, dan berat sehingga penanganan harus dilakukan oleh tenaga ahli.
"Depresi ini penyebabnya multifaktor. Bukan lebay atau drama. Maka harus konsultasi ke ahlinya, ke psikiater misalnya," ungkapnya.
Menurutnya, depresi yang tidak tertangani dapat berdampak fatal.
"Banyak kasus depresi berat sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan meninggal karena bunuh diri," tegasnya.
Sementara itu dr Ramadan mengajak masyarakat menghapus stigma bahwa berobat ke psikiater adalah tanda kegilaan.
Psikiater RSUD, dr. Ramadan Abdani, mengungkapkan profesi kedokteran jiwa sudah lama ada dan menangani berbagai gangguan mental yang umum dialami masyarakat.
Depresi Pada Anak
kasus depresi anak Pontianak
RSUD Sultan Syarif Muhammad Al-Qadri Pontianak
gejala depresi anak di Pontianak
Pontianak
psikiater Pontianak bahaya depresi
psikolog Pontianak faktor depresi remaja
| Gubernur Ria Norsan Lantik Pengurus IPHI Kayong Utara Priode 2025-2030 |
|
|---|
| Soal UAS Matematika Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban |
|
|---|
| Soal Ujian UAS PKWU Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka dengan Kunci Jawaban |
|
|---|
| Fakta Sebenarnya di Balik Isu Nafkah Rp200 Juta, Sarwendah Bongkar Kesepakatan dengan Ruben Onsu |
|
|---|
| Nikita Mirzani Santai dan Tertawa Saat Reza Gladys Ajukan Gugatan Balik Rp504 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Syarif-Muhammad-Al-Qadri-Pontianak-baru-baru-ini.jpg)