Waspada Rabies
Capaian Vaksinasi Anjing di Sintang Capai 13.361 Ekor, Stok Vaksin Mulai Menipis
Sementara baru 13.361 ekor Anjing yang sudah divaksin dari jumlah populasi total lebih dari 20 ribu ekor di Kabupaten Sintang.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Stok vaksin Anti Rabies untuk Anjing di Kabupaten Sintang menipis.
Sementara baru 13.361 ekor Anjing yang sudah divaksin dari jumlah populasi total lebih dari 20 ribu ekor di Kabupaten Sintang.
Meski cakupan Vaksinasi Anjing sudah cukup banyak, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang masih menerima laporan kasus gigitan.
Data kasus gigitan dari Januari sampai 4 Juli 2023, total mencapai 448 kasus.
Sedangkan, 8 orang korban meregang nyawa.
"Kalau kita lihat dari segi kasus gigitan memang masih ada peningkatan. Artinya hampir setiap hari masih ada kasus gigitan, tapi dengan kondisi Anjing yang sudah 13 ribu kita vaksin kemudian proses sosialisasi juga kita gencarkan hingga tingkat desa sehingga kasus gigitan bisa kita tangani. Artinya potensi terjadinya korban jiwa sudah bisa kita atasi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Nandung, Rabu 5 Juli 2023.
• 49 Warga Kapuas Hulu Tergigit HPR, Tak Ada Positif Rabies
• 5 Imbauan Pj Bupati Samuel Usai 3 Orang Meninggal Akibat Rabies di Landak
Diakui Martin, saat ini belum semua masyarakat memahami penanganan awal yang harus dilakukan pasca gigitan.
Persoalan lainnya masih ada yang anggap sepele gigitan hewan penular Rabies.
"Kalau gigitan yang lukanya kecil biasanya sering diabaikan. Anggapannya mungkin Anjing yang menggigit masih belum terpapar Rabies sehingga tidak membahayakan jiwa. Ada juga jarak ke puskesmas jauh sehingga mereka mempertimbangkan juga soal biaya. Kita berharap tidak ada lagi korban jiwa," ujar Martin.
Minimnya ketersediaan vaksin menjadi kendala besar penanganan Rabies di Sintang.
Kata Martin, pihaknya sudah berupaya untuk mencari, hingga mengajukan ke provinsi hingga pusat.
Namun, pengadaan vaksin diakui tidak mudah, harus impor dari luar negeri.
"Sekda juga sudah menyetujui penambahan dana BTT untuk pengadaan vaksin. Kendala kita proses pengadaan vaksin ini tidak mudah. Karena stok dari impor dari luar negeri. Jadi perlu waktu, kemudian Sintang ini sangat luas 391 desa 9 kelurahan perlu waktu untuk menjangkau semua. Karena itu target kita sekarang ada beberapa kecamatan yang sudah kita vaksin tahun lalu, tapi oktober nanti kita harus booster kembali," ungkap Martin.
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Catat Lima Kasus Kematian Akibat Rabies di 2025 Ini |
![]() |
---|
Kapuas Hulu Waspada Anjing Rabies, Ini Langkah Pemda |
![]() |
---|
Harysinto Linoh Dukung Kader Siaga Rabies Dibentuk di Semua Desa se-Sintang |
![]() |
---|
Dispertabun Sintang Resmi Bentuk Kader Siaga Rabies |
![]() |
---|
Status KLB Rabies di Sintang Belum Dicabut, Vaksinasi Digencarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.