Walkot Pontianak Optimis Stunting Turun di Angka 10 Persen Lewat Gerakan Makanan Bergizi 90 hari
Dengan gerakan ini, Puskesmas Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur pun menjadi percontohan dalam penanganan stunting.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gerakan pemberian makanan bergizi oleh kader posyandu kepada anak-anak terindikasi stunting selama 90 hari, menjadi sebuah inovasi yang dilakukan Puskesmas Tanjung Hulu.
Dengan gerakan ini, Puskesmas Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur pun menjadi percontohan dalam penanganan stunting.
Berawal dari gerakan pembagian telur oleh Puskesmas Tanjung Hulu di Kecamatan Pontianak Timur sejak dua tahun lalu, kini mereka kembali dengan terobosan memberikan menu makanan bergizi bervariasi pada anak terpapar stunting setiap hari.
Wali Kota Pontianak Edi Kamtono berharap gerakan tersebut bisa lebih besar dengan menyentuh ke seluruh kelurahan.
Dengan inovasi yang dilakukan Puskesmas Tanjung Hulu ini, Edi harap bisa ditiru puskesmas-puskesmas dan posyandu lainnya.
"Kalau gerakan ini dilakukan secara masif, saya yakin angka stunting di Kota Pontianak bisa turun secara drastis," ujarnya, Rabu 31 Mei 2023.
• BKKBN Pusat Apresiasi Aksi Donasi Ngamal Peduli Stunting, Wako Pontianak: Jadi Tugas Bersama
Alokasi anggaran bersumber dari hasil kegiatan Ngamen Amal Peduli Stunting yang dilakukan belum lama ini oleh teman-teman musisi dengan hasil yang didapat Rp 4,5 juta.
Dari angka itu sudah dihitung dan bisa menangani delapan anak terpapar stunting. Penangananya diberikan makanan bergizi setiap hari selama 90 hari.
Diharapkan, dengan pemberian makanan bergizi setiap hari oleh para kader posyandu di Puskesmas Tanjung Hulu, akan terdapat perbaikan gizi.
"Dengan begitu harapannya para anak ini bisa terbebas dari stunting," kata Edi.
Dia berkeinginan gerakan pemberian makanan selama tiga bulan ini skalanya diperluas.
Setiap puskesmas di tiap kelurahan bisa melakukan hal yang sama. Kuncinya adalah pergerakan para kader posyandu.
"Jika kader-kader posyandu mau bergerak memberi makanan bergizi setiap hari pada penderita stunting selama tiga bulan, saya optimis angka stunting yang kini berada di 19,7 persen bisa turun di 10 persen," tuturnya.
• Sukses Turunkan Stunting di 2022, Sintang, Pontianak dan Sambas Raih Penghargaan
Soal anggaran penanganan stunting, pandangan dia banyak masyarakat mau terlibat.
Sebagai contoh kecil gerakan dari bawah yang dilakukan teman-teman musisi itu.
Warung Nasi Jalang Dukung Program Pemkot, Akui Belum Dapat Sosialisasi Terkait Pemilahan Sampah |
![]() |
---|
Bank Sampah Palem Asri Pontianak Kelola Sampah Jadi Kompos dan Bernilai Jual |
![]() |
---|
Muswil VI PKS Kalbar, Regenerasi Kepemimpinan dan Target Politik Baru |
![]() |
---|
Ragam Hayati Jadi Kekuatan, Yayasan Kolase Ajak Publik Kawal Satwa Liar |
![]() |
---|
Cegah Peredaran Uang Palsu, Bank Indonesia Gencar Edukasi Masyarakat Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.