Dorong Santri Punya Jiwa Wirausaha, Ganjar Pranowo: Santripreneur Bisa Naik Kelas

Selama inkubasi, lanjut Ganjar, santri juga harus diajarkan tentang manajemen penjualan. Sehingga, mereka akan mudah melakukan pembukuan.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bangga melihat kemandirian para santri saat menghadiri acara Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur bertajuk Dari Pesantren Untuk Pesantren, di kompleks Ponpes Roudhlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara, Kamis (30/3/2023). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JEPARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bangga melihat kemandirian para santri saat menghadiri acara Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur bertajuk Dari Pesantren Untuk Pesantren, di kompleks Ponpes Roudhlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara, Kamis (30/3/2023).

Dalam kesempatan itu, Ganjar didampingi pengasuh ponpes KH Ma’mun Abdullah menyapa puluhan santri peserta kompetisi yang berasal dari berbagai ponpes di Jawa Tengah.

“Bagus menurut saya. Jadi kalau kita bisa mengembangkan ekonomi, ini kan termasuk kerakyatan, kemudian para santri diajari menjadi entrepreneur, ternyata mereka bisa,” kata Ganjar.

Peserta kompetisi tersebut antara lain berasal dari Pemalang, Tegal, Jepara dan Semarang.

Jawara dari kompetisi itu adalah santripreneur asal Ponpes di Semarang yang memiliki usaha makanan ringan.

Sementara, juara kedua diraih oleh Zaza Busana dari Ponpes di Pemalang.

Adapun juara ke tiga diraih santripreneur asal Jepara dengan nama usaha Pelangi Boga.

“Ketika kemudian kita bisa bekerjasama dengan marketplace seperti ini umpama dengan Shopee, mereka dilatih,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Shopee Barokah Bukhori Muslim menuturkan kekagumannya pada kreatifitas para santri.

Ganjar pun percaya dengan fakta tersebut para santripreneur bisa naik kelas.

“Harapan saya mereka tidak berhenti di sini, mereka akan naik kelas. Jadi produknya bisa dikurasi, terus kemudian kualitasnya bisa ditingkatkan, packagingnya bagus, sampai placement,” katanya.

Selama inkubasi, lanjut Ganjar, santri juga harus diajarkan tentang manajemen penjualan.

Sehingga, mereka akan mudah melakukan pembukuan.

“Harapan kami, mereka tidak hanya bisa memproduksi, tapi juga menjual dan bisa membukukan dengan baik. Sehingga para santri ini punya bekal keterampilan, seandainya nanti mereka sudah selesai,” jelasnya.

Selain itu, kata Ganjar, hal ini juga selaras dengan pemikiran Kiai Ma’mun sebagai pengasuh ponpes.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved