DPRD Kalbar Beri Solusi Soal Pendangkalan di Muara Sungai Kapuas

Suib mengatakan harus dilakukan pengerukan sebagai solusi atas terjadinya pendangkalan di Muara Sungai Kapuas ini.

TRIBUNPONTIANAK/Ferryanto
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Suib. 

Ia menerangkan, sebagai yang lebih paham dengan kondisi daerah, seharusnya Pemerintah Daerah diajak untuk berkoordinasi oleh Balai-balai Perwakilan Pemerintah Pusat tersebut.

"Seperti Balai Jalan Nasional enggak ada itu koordinasi sama pemerintah daerah, seharusnya ada. Supaya konektivitas antara konsep daerah dan konsep pusat itu nyambung. Jangan bergerak sendiri-sendiri, ini penyakitnya dari dulu tidak pernah berubah," ungkapnya.

Pembangunan 25 Gedung Sekolah SMA/SMK Baru, DPRD Kalbar Harap Berikan Dampak pada IPM Kalbar

Ketua Komisi IV DPRD Kalbar Harap Pengurusan Izin Tambang Batuan Sepenuhnya Kembali ke Daerah

"Kita kan tahu budaya kita ini kan dari dulu sudah mengenal dimana kita berpijak disitu langit dijunjung, jangan mentang-mentang perwakilan dari pusat lalu tidak ada koordinasi dengan pemerintah daerah," imbuhnya.

Selama ini, ungkap Suib, dalam realisasinya antara Balai-balai Perwakilan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah selalu bergerak dan menjalankan konsep pembangunannya masing-masing.

"Ndak pernah itu Balai-balai yang menjadi Perwakilan Pemerintah Pusat di daerah itu ngajak rapat koordinasi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Sampai hari ini mereka berkonsep sendiri, bergerak masing-masing," terangnya.

"Sedangkan hal teknis itu ternyata tidak efektif dan masih terdampak terhadap pembangunan yang menjadi wilayahnya pemerintah pusat, rakyat ndak mau tau, taunya ya bupati, gubernur," pungkasnya.

Oleh karena itulah, Suib menegaskan, pentingnya komunikasi antar pihak guna merealisasikan rencana pembangunan yang efektif.

"Makanya komunikasi, koordinasi, dan silaturahmi itu penting, ajukan konsep bersama-sama supaya efektif. Nah ketika konsep bersama masih belum efektif pembangunannya, barulah rakyat marah ke pemerintah daerah pun akan nerima," tegasnya.

"Ini Pemerintah Daerah ndak tahu menahu, ketika mau ditangani Pemerintah Daerah ndak boleh, karena wilayahnya nasional. Jadi satu sisi masyarakat marahnya ke Pemerintah Daerah, ini kan ndak adil, persoalan yang bukan jadi tanggung jawabnya hari ini menjadi kemarahan (masyarakat)," paparnya.

Ia lantas meminta, baik Perwakilan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk lebih dewasa dan menyurutkan egoismenya masing-masing, guna memajukan Kalimantan Barat ini.

"Ini seharusnya lebih dewasa, semuanya pejabat yang ada di pusat maupun pejabat yang ada di daerah harus lebih dewasa. Jangan egois lah, ini daerah kita bersama, ini negara kita bersama, sebagai anak bangsa sama saling membantu," imbuhnya.

"Pusat dengan daerah komunikatif, daerah ketika mengeluh itu harus diskusi dan duduk sama-sama. Jangan seperti anak kecil, malu kalau sudah antarpemimpin itu miskomunikasi dan ditampakkan ke publik," tambahnya.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved