Kelola Sampah Menjadi Berkah Lewat Bank Sampah Rumput Hias Pontianak

Selain ketertarikannya terhadap lingkungan, Muhayati mendirikan bank sampah ini untuk dapat memberikan manfaat pada masyarakat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Jovanka Mayank Candri
Ketua Bank Sampah Rumput Hias, Muhayati 

Dan yang ketiga tabung yakni setiap masyarakat yang memberikan sampahnya akan di catat di buku tabungan.

"Disini ada warga yang sudah menabung sampai 700 ribu lebih, ia seorang penjual sate yang mendistribusikan sampahnya berupa minyak dari bekas ia berjualan, uang nya akan diambil setahun sekali," ungkapnya.

Atas ide kreatifnya, bank sampah miliknya mengolah limbah menjadi berbagai produk ecobrick dan kerajinan tangan yang bernilai tinggi.

"Dari bibir gelas mineral kita buatkan tas, koran bisa dibuat vas, yang sering sih saya buat dari botol kaca yang saya olah jadi pajangan," ucapnya.

Atas kegigihannya dalam mengelola bank sampah ini Muhayati juga mendapatkan apresiasi beberapa penghargaan dari CSR dan pemerintah.

"Terakhir baru-baru ini saya mendapatkan penghargaan umroh gratis dari Bank BTPN," ujarnya. 

Berikut nilai sampah di Bank Sampah Rumput Hias :

Kertas Kardus Rp. 1.000/Kg, Kertas Koran: Rp. 800/Kg, Kertas Putih Rp. 600/Kg, Kertas Kult: Rp 200/Kg, Plastik Gelas air mineral Rp. 800/Kg, Plastik Botol air mineral Rp. 800/Kg, Kerasan/Manan: Rp. 300/Kg, Alumunium (kaleng) Rp. 8.000/Kg, Besi Rp. 1.800/Kg, Seng Rp. 200/Kg, Monitor Rp 25.000, CPU: Rp. 25.000, Alumunium Pand Rp. 8.000, Aki Motor 7.000/buah, Aki Mobil 40.000/buah, Tutup Galon Rp. 1.200/Kg, Minyak Goreng Bekas/Jelantah Rp. 2.000/liter, dan tembaga Rp. 32.000/kg. (*)

Jelang Ramadan, Jumlah Sampah di Pontianak Dipastikan Meningkat Hingga 25 Persen

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved