Antre Operasi RSUD Soedarso Pontianak Capai 4 Bulan, Sekda Kalbar Bahas Kerja Sama dengan FKUI/RSCM

Harisson mencontohkan khusus untuk pelayanan kasus urologi (bedah saluran kemih) pasien masih harus mengantre 3-4 bulan. Begitu juga untuk pasien-pasi

TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menghadiri ramah tamah bersama Yuli Astuti Saripawan yang telah resmi menjabat sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jumat, 6 Januari 2023. 

“Tahun ini kami juga menambah tenaga perawat mudah-mudahan bisa dilakukan setelah kami mendapatkan legalitas dasar hukum. Maka penyesuaian rasio antara pasien dan perawat harus seimbang dan RS Soedarso dapat menambah TT dan flow Pasien lebih cepat dalam pelayanan rawat inap khsusnya,” katanya.

Sebagai RS rujukan utama tingkat provinsi Kalbar. Maka RSUD Soedarso menjadi pilihan bagi masyarakat Kalbar untuk mendapatkan pelayanan rujukan tertinggi di Kalbar.

Sehingga dengan pengembangan jenis layanan unggulan dan pembangunan fisik gedung yang semakin baik dalam memberikan pelayanan . Maka kepercayaan masyarakat semakin meningkat.

“Sehingga dalam kurun waktu setelah diresmikan jumlah masyarakat Kalbar yang memilih Soedarso sebagi tempat layanan rujukan semakin meningkat. Oleh karena itu perlu diimbangi dengan adanya rasio jumlah tenaga kesehatan baik itu dokter, medis, para medis penunjang maupun tenaga perawat yang memadai untuk memberikan pelayanan,” jelasnya.

Maka dari itu, seluruh jajaran RS berupaya terus menerus meningkatkan mutu layanan kepada masyarkaat dengan mengurai permasalahan dan mencari solusi terbaik.

Harapan Warga

Menyoroti karena minimnya keberadaan dokter spesialis dan sub spesialis di Kalimantan Barat, sejumlah warga berharap dokter spesialis yang ada di Kalimantan Barat lengkap dan berharap faskesnya memadai.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang warga kota Pontianak, Dion. Ia mengatakan untuk kasus mengantre tergantung dokter spesialis, karena kalau untuk operasi tidak semua dokter spesialis melakukan tindakan.

"Soal nunggu operasi sih paling untuk dokter bedah, URO, OT dan Obgyn," katanya.

Dengan adanya hal tersebut ia berharap Kalimantan Barat akan semakin banyak tenaga medis yang lebih baik agar dapat segera menjangkau pasien.

"Harapannya bisa lebih banyak dokter spesialis dan juga faskesnya harus memadai," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sinta yang berharap untuk dokter spesialis lengkap agar dapat menangani pasien lebih cepat.

"Tentu kami sebagai warga berharap dokter spesialis di Kalbar ini lengkap, karena kalau ada pasien yang memang sedang dalam keadaan darurat bisa langsung ditangani tanpa menunggu lama," ujarnya.

Di sisi lain ia juga mengaku ngeri jika terdapat pasien yang dalam keadaan darurat harus mengantre untuk mendapatkan tindakan.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved