Lokal Populer

Jadikan Kegiatan Pelestarian Budaya Sebagai Agenda Rutin Setiap Tahun

Rita Hastarita menyampaikan kedepan kegiatan pelestarian budaya ini akan direncanakan menjadi agenda rutin setiap tahun

Tribunpontianak/Muhammad Luthfi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar menghelat kegiatan Ekspresi Gemilang Kebudayaan di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Senin 14 November 2022 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puncak acara Festival Budaya 2022 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat ditutup meriah dengan acara Ekspresi Budaya Gemilang Khatulistiwa di Qubu Resort, Senin 14 November 2022.

Acara puncak tersebut juga dihadiri oleh Pamong Budaya Ahli Utama pada Direktorat Jenderal Kebudayaan Siswanto, Gubernur Kalbar Sutarmidji, Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar dan para pegiat budaya serta perwakilan dari berbagai sekolah, dan tamu undangan lainnya.

Acara tampak meriah dengan menghadirkan pula artis Ibu Kota yakni Budi Doremi, serta persembahan penampilan budaya seperti tarian dan juga lagu-lagu daerah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita menyampaikan kedepan kegiatan pelestarian budaya ini akan direncanakan menjadi agenda rutin setiap tahun.

• Momentum Nonton Bareng Piala Dunia Kesempatan Sosialisasi Tentang Pemilu 2024

“Karena menurut kami kita masih minim event kebudayaan. Dengan event ini kita juga ingin mengangkat dan melestarikan kembali kebudayaan kita. Selain itu juga sekaligus untuk mengedukasi masyarakat, lingkungan dinas dan pelajar,”ujar Rita.

Ia juga menyampaikan suksesnya acara ini juga tak terlepas dari terlibatnya 20 Etnis yang ada di Kalbar, bahkan diakuinya masih banyak lagi yang ingin bergabung pada kegiatan parade budaya tersebut.

“Pada tahun depan kita berkeinginan melibatkan 14 kabupaten kota dengan mengangkat budaya masing-masing. Selain parade budaya kita juga ingin mengangkat makanan khas dari masing-masing kabupaten kota yang akan diusulkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB),”ungkapnya.

Sebab dikatakannya hingga saat ini baru 63 warisan budaya tak benda yang terdaftar dari Kalbar.

“Saya berharap kebudayaan yang ada di Kalbar bisa dikenal secara nasional bahkan internasional,”ujarnya.

Pada puncak acara, Disdikbud Provinsi juga menyerahkan pengharagaan kepada para penggiat budaya, pelaku seni dan pelestari cagar budaya.

“Karena mereka ini yang secara konsisten memperkenalkan, mengangkat dan mengedukasi masyarakat terkait kebudayaan di Kalbar,”ujarnya.

Adapun Pemberian apresiasi penggiat dan pelaku seni diserahkan kepada Prof. Dr. Chairil Effendy, Eugene Yohanes Palaunsoeka, Kusmindari Triwati, Uke Tugimin, Juhermi Thahir, Jerry Anwar

Lalu Pemberian apresiasi penggiat cagar budaya kepada Lim Pie Pheng dan Hamdi.

Selain itu, juga diserahkan penghargaan penampilan terbaik pada saat parade kebudayaan diantaranya dengan kostum terbaik diraih oleh MABM, DAD, Sanggar Mabarabaya, SMK 5 Pontianak dan SMK 1 Subah serta SMK 1 Sekadau.

Hadir di acara tersebut, Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar Lismaryani Sutarmidji berharap festival budaya ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya, agar budaya di Kalbar bisa hidup kembali.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved