Lokal Populer
Sulap Barang Bekas di Sekolah Menjadi Gaun Motif Corak Insang
baju daur ulang yang dihasilkan di tiap kelas ditampilkan pada momen Fashion Show dalam rangka memperingat HUT ke-251 Kota Pontianak
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
Konsep yang akan dibangun melalui provra sekolah pembagaru adalah menumbuhkan sebuah karakter ataupun menjadi kebiasaan dari anak itu sendiri. Termasuk di dalamnya anak itu menumbuhkan bahwa sampah adalah tanggung jawab masing-masing dan bersama.
“Kita upayakan jika momentum ini sudah menjadi budaya sehingga tertanggulangi sampah yang ada disekolah, dan menularkan prilaku tersebut di masyarakat, dan lingkungan tempat tinggalnya,” ujarnya.
Diharapkan kedepan ini menjadi budaya yang berdampak di masyarakat dalam menanggulangi sampah.
“Sebab selama ini kita masih kewalahan dalam penanggulangan sampah plastik , dari segi unsur kimia juga sangat berbahaya,” ujarnya.
Ditempat yang sama. Panitia acara tersebut, Aprilia dari Kelas XII IPA 2 menyampaikan bahwa kegiatan ini turut untuk memeriahkan acara HUT ke-251 Kota Pontianak.
Sekaligus melalui kegiatan ingin memberikan dampak yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
“Jadi dengan ide membuat baju daur ulang ini di sekolah sejalan dengan Program Adiwiyata, khususnya dalam penanggulangan sampah. Dalam acara ini siswa dan guru bekerjasama untuk memeriahkan acara ini dengan kreativitas siswa membangun lebih lagi untuk penanggulangan sampah dilingkungan sekolah menjadi bahan yang berguna,” ujarnya.
Ia mengatakan pembuayan baju daur ulang ini memakan waktu dua minggu untuk tiap kelas, untuk menyulap sampah plastik itu menjadi pakaian yang unik dengan mengangkat tema Corak Insang.
“Total ada 19 baju yang ditampilkan mewakili setiap kelas yang ada disini. Selanjutnya akan ditentukan pemenang dari lomba ini,” pungkasnya.