Lokal Populer
Sulap Barang Bekas di Sekolah Menjadi Gaun Motif Corak Insang
baju daur ulang yang dihasilkan di tiap kelas ditampilkan pada momen Fashion Show dalam rangka memperingat HUT ke-251 Kota Pontianak
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siswa dan siswi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak, berhasil menyulap barang bekas di sekolah menjadi gaun yang indah, dengan motif corak Insang.
Dari hasil kreativitas siswa tersebut, baju daur ulang yang dihasilkan di tiap kelas ditampilkan pada momen Fashion Show dalam rangka memperingat HUT ke-251 Kota Pontianak, di Halaman SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, Senin 24 Oktober 2022.
Diantaranya perwakilan dari kelas XII IPA 2, yakni Saskia Nisa tampak mengenakan baju daur ulang bermotif corak insang dengan mengangkat tema kreativitas cinta lingkungan.
Dengan warna yang didominasi kuning dan hijau yang merupakan ciri khas dari warna baju corak insang khas Melayu.
• Pontianak Food Fest 2022 Meriahkan HUT-251 Kota Pontianak
Selain itu, sisww XI IPA 3 Sabita Adilah tampak anggun dengan mengenakan baju hasil kreativitas tim kelasnya dengan tema baju Muslimah Bercorak Insang, dengan lapisan outer panjang bermotif corak insang.
Selanjutnya ada Saira Nur Safiqa siswa kelas X IPA 2 , mengangkat baju daur ulang dengan tema Corak Insang dan Burung Enggang menjadi mahkotanya, dengan corak warna yang mencolok yakni hitam dan merah maroon.
Kepala Sekolah Muhammadyah 1 Pontianak, Deni Hamdani menyampaikan kegiatan tersebut juga sekaligus menggelar Gebyar Muhtamar Muhammadiyah-‘Aisyah ke-48 di Surakarta pada 18-20 November 2022, dengan tema yang diangkat “Mencerdaskan bangsa, dan mencerahkan semesta”.
Selain itu, di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak ini juga melakukan beberapa kegiatan seperti bazar, dan kreativitas siswa dalam dunia wirausaha, serta menggelar fashion show menggunakan baju telok belanga, dan baju daur ulang dari barang bekas yang ada di sekolah.
“Konsep daur ulang ini sengaja diangkat untuk mengasah kreativitas siswa juga terkait Adiwiyata. Sehingga terbetik di hati para siswa bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pribadi saja,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin 24 Oktober 2022.
Dimana total sebanyak 742 siswa- siswi yang ada diajak memanfaatkan sampah yang ada di sekitar sekolah agar mampu mengasah kreativitias siswa.
“Jadi dengan kegiatan ini anak-anak akan menampilkan hasil karya mereka dari daur ulang sampah menjadi gaun-gaun yang indah, dari kantong kresek, kaleng bekas dan sampah lainnya,” ujarnya.
Daur Ulang Sampah
Ia berharap kedepan melalui kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan kreativitas untuk anak itu sendiri, memiliki tanggung jawab bagaimana para siswa ini bisa mengatasi dan memanfaatkan sampah yang ada disekitar mereka.
Selain kegiatan ini, ia katakan bahwa sekolah juga mempunyai program terkait dengan pendauran ulang sampah yang ada di sekolah.
Dimana program seperti itu, masuk dalam program sekolah pembaharu juga oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dimana ada 20 sekolah secara nasional ditunjuk sebagai sekolah pembaharu yang bekerjasama dengan berbagai pihak terkait.
Konsep yang akan dibangun melalui provra sekolah pembagaru adalah menumbuhkan sebuah karakter ataupun menjadi kebiasaan dari anak itu sendiri. Termasuk di dalamnya anak itu menumbuhkan bahwa sampah adalah tanggung jawab masing-masing dan bersama.
“Kita upayakan jika momentum ini sudah menjadi budaya sehingga tertanggulangi sampah yang ada disekolah, dan menularkan prilaku tersebut di masyarakat, dan lingkungan tempat tinggalnya,” ujarnya.
Diharapkan kedepan ini menjadi budaya yang berdampak di masyarakat dalam menanggulangi sampah.
“Sebab selama ini kita masih kewalahan dalam penanggulangan sampah plastik , dari segi unsur kimia juga sangat berbahaya,” ujarnya.
Ditempat yang sama. Panitia acara tersebut, Aprilia dari Kelas XII IPA 2 menyampaikan bahwa kegiatan ini turut untuk memeriahkan acara HUT ke-251 Kota Pontianak.
Sekaligus melalui kegiatan ingin memberikan dampak yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
“Jadi dengan ide membuat baju daur ulang ini di sekolah sejalan dengan Program Adiwiyata, khususnya dalam penanggulangan sampah. Dalam acara ini siswa dan guru bekerjasama untuk memeriahkan acara ini dengan kreativitas siswa membangun lebih lagi untuk penanggulangan sampah dilingkungan sekolah menjadi bahan yang berguna,” ujarnya.
Ia mengatakan pembuayan baju daur ulang ini memakan waktu dua minggu untuk tiap kelas, untuk menyulap sampah plastik itu menjadi pakaian yang unik dengan mengangkat tema Corak Insang.
“Total ada 19 baju yang ditampilkan mewakili setiap kelas yang ada disini. Selanjutnya akan ditentukan pemenang dari lomba ini,” pungkasnya.