Kisah Surat Tidak Layak Vaksin
Masalahnya, pertimbangan klinis ini terkadang diabaikan oleh mereka yang meminta surat tidak layak vaksin.
Oleh: dr. Danayu Sanni, SpJP(K), FIHA, Dokter Jantung RSUD Soedarso, Konsultan Kardiologi Intervensi, Sekretaris PERKI Pontianak.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menyambut World Heart Day, yaitu Hari Jantung Sedunia, tahun ini World Health Organization (WHO), mengangkat tema tentang Use Heart to Connect.
Dasar tema ini adalah pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia dalam dua tahun belakangan. Seperti telah kita tahu dan rasakan bersama, pandemi telah mengkotak-kotakan kita dalam berbagai kubu yang berlawanan.
Mereka yang percaya Covid, dan mereka yang tidak. Mereka yang bermasker berlapis-lapis dan mereka yang tidak. Mereka yang setuju vaksin Covid 19, dan mereka yang menolak. Telah lama kita melupakan bahwa tujuan kita sama, dalam hal ini, sama sama bertujuan membuat setiap orang sehat, bertahan dari pandemi.
Dalam bentuk yang lebih khusus, sama – sama memiliki jantung yang sehat, yang mampu bertahan selama pandemi dan seterusnya.
Di hari jantung sedunia tahun ini, WHO ingin mengingatkan kita lagi, untuk menghubungkan setiap kotak komunitas. Mereka sebagai penggagas dan penyelenggara besar perayaan, menggunakan logo hati, use (heart) to connect.
• LETAK Jantung Manusia Yaitu di Dalam Rongga ? Kenali Ciri-Ciri Penyakit Jantung yang Khas
Jantung dalam bahasa inggris diterjemahkan sebagai heart. Di sisi lain, heart juga dapat berarti hati. Sehingga, tema Hari Jantung Sedunia tahun ini, bisa berarti gunakan hati untuk menghubungkan setiap komunitas yang terpisahkan karena Covid 19.
Sebagai contoh sederhana, mari saya ceritakan kisah yang terjadi hari ini di poli Jantung.
Pasien pertama saya, adalah seorang ibu yang membutuhkan operasi jantung, di Jakarta. Anaknya, adalah seorang yang tampak berpendidikan dan mengerti banyak hal. Maka dengan senang hati saya membuatkan surat rujukan untuk keperluan tersebut.
Namun suasana berubah ketika mereka meminta saya membuatkan surat tidak layak vaksin untuk keperluan penerbangan.
Tentu saja mudah bagi saya membuatkan surat tersebut. Rasanya tidak ada yang akan mendebat saya dalam kapasitas saya menilai pasien dengan komorbid jantung. Hati-hati saya menanyakan alasan mereka meminta hal tersebut.
• Miliki Kewenangan Realokasi Vaksin, Sutarmidji Minta Kepala Daerah Berlomba Gencarkan Vaksinasi
Disebutkan bahwa dari RS rujukan melarang pasien diberikan vaksin Covid 19 sebelum operasi. Dalam usaha saya mengerti permintaan ini, saya menghubungi sejawat bedah thoraks yang dimaksud, karena saya mengenal secara personal sebagian dokter di RS rujukan.
Ternyata sejawat di sana mempersilahkan saya memeriksa dan menilai kondisi klinis pasien, dan memutuskan apakah pasien tersebut layak atau tidak diberikan vaksin. Saya kemudian memohon dokter tersebut untuk menjelaskan langsung kepada anak dan ibu tersebut.
Kemudian dokter yang baik itu, dengan ramah menjelaskan, bahwa vaksin Covid bukanlah sebuah hal yang dapat membuat pasien lantas tidak dapat operasi.
Anak pasien, merasa kesal dengan penjelasan tersebut, menaikkan intonasi suaranya.