Gejala Gula Darah Tinggi Wajib Diketahui ! Waspada Diabetes Melitus
Dalam jangka panjang, gula darah tinggi persisten dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ.
Sakit perut juga bisa menjadi tanda ketoasidosis diabetik, keadaan darurat medis yang perlu segera ditangani.
7. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan yang tidak disengaja, terutama pada anak-anak yang sering minum dan buang air kecil bisa menjadi gejala gula darah meningkat.
Banyak anak yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 mengalami penurunan berat badan sebelum didiagnosis.
Ini biasanya terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula dalam aliran darah untuk bahan bakar.
8. Perubahan pada kondisi mulut dan pernapasan
Mual, muntah, napas beraroma buah, napas dalam, napas cepat, dan kehilangan kesadaran bisa menjadi indikasi bahwa seseorang perlu mencari bantuan medis darurat.
Pasalnya, gejala-gejala ini dapat menjadi tanda peringatan dari kondisi terkait diabetes yang dapat mengakibatkan kematian jika tidak segera diobati.
9. Mati rasa
Kerusakan saraf di ekstremitas akibat gula darah tinggi (dikenal sebagai neuropati perifer) dapat terjadi seiring waktu dan dapat muncul sebagai mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan, kaki, atau tungkai.
10. Perubahan kondisi kulit
Kulit kering atau gatal, luka atau ulkus yang lambat sembuh, dan acanthosis nigricans (bercak tebal seperti beludru yang ditemukan di lipatan area seperti leher, indikasi resistensi insulin) dapat menjadi indikasi hiperglikemia.
11. Infeksi ragi yang sering dan disfungsi ereksi
Wanita yang memiliki diabetes atau gula darahnya tidak terkontrol dengan baik rawan terkena infeksi ragi vagina.
Sementara, pria dengan diabetes atau gula darah tinggi tidak terkontrol bisa mengalami disfusngsi ereksi.
Jika muncul gejala gula darah tinggi di atas, siapa saja sebaiknya jangan ragu berkonsultasi dengan dokter.
(*)