Gubernur Sutarmidji Minta Daerah Gunakan Segera Stok Vaksin yang Masih Ada

Diakuinya masih banyak yang takut untuk menggunakan stok vaksin yang ada, karena diprioritaskan untuk vaksin kedua untuk antisipasi jika ketersediaan

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
ILUSTRASI Vaksin Covid-19. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta agar daerah segera menggunakan stok vaksin yang masih ada dan tidak ditahan untuk menunggu jarak penyuntikan vaksin kedua.

Ia mengatakan ada daerah yang mengatakan bahwa di daerah tersebut sudah tidak ada lagi vaksin, tapi data di Provinsi menunjukan bahwa di daerah tersebut masih ada 600 ribu vial vakin yang bisa digunakan untuk 600 ribu penduduk.

“Tapi diluar dia ngomong vaksin ditempat mereka sudah habis padahal vaksinnya disimpan untuk vaksin kedua. Seharusnya digunakan saja,”ujarnya, Selasa 2 Agustus 2021.

Diakuinya masih banyak yang takut untuk menggunakan stok vaksin yang ada, karena diprioritaskan untuk vaksin kedua untuk antisipasi jika ketersediaan vaksin tidak ada, sehingga suntikan kedua terlambat.

Keterbatasan Stok Vaksin Jadi Kendala Dewan Pontianak Dorong Pemerintah Pusat Segera Dropping Vaksin

Ia menegaskan bahwa batas minimal suntik vaksin kedua seperti sinovac minimal jaraknya 28 hari.

“Nah itu batas jarak minimal bukan maksimal. Kalau maksimal boleh takut kalau tidak ada vaksin kedua, jadi kalau telat tidak apa-apa. Asal jangan kecepatan itu tidak boleh,”tegasnya.

Ia mengatakan jangan khawatir karena Kalbar sudah mendapat kiriman vaksin sekitar 11 ribu vial vaksin yang siap didistribusikan untuk daerah Se- Kalabr termasuk TNI Polri.

“Kita juga ada stok vaksin Astrazaneka untuk 1000 vial vaksin yang belum digunakan, Moderna 1920 vial untuk booster nakes,”ujarnya.

Namun vaksin moderna untuk booster nakes di Kalbar masih belum cukup, dimana total sudah ada sekitar 26 ribu nakes yang harus disuntik vaksin kedua.

“Kita masih perlu banyak vaksin dan kita baru mencapai belasan persen capaian vaksinasi, kalau kita ada 100 vial vaksin maka bisa mencapai 16 persen,”ujarnya.

Namun untuk mencapai herd immunity vaksinasi harus diberikan kepada 70 persen penduduk Kalbar atau minimal 50 persen penduduk Kalbar dengan catatan kekebalan alami yang didapat dari para penyintas. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved