Ditengah Pandemi Covid-19, Gubernur Sutarmidji Beberkan Pembangunan di Kalbar Masih Tetap Berjalan

Ia menargetkan masih 2 tahun anggaran yang ada mampu mencapai kondisi jalan Mantap di Kalbar mencapai 80 persen secara real.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat menjadi Narasumber pada edisi Bebincang Spesial pada perayaan HUT ke-13 Tribun Pontianak yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Safruddin pada Minggu 1 Agustus 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat menjadi Narasumber pada edisi Bebincang Spesial pada perayaan HUT ke-13 Tribun Pontianak, Minggu 1 Agustus 2021.

Pada Program Bebincang Spesial bersama Gubernur Kalbar mengangkay tema tentang Akselerasi Pembangunan Kalbar ditengah Pandemi Covid-19 yang dipandu langsung oleh Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Safruddin.

Gubernur Sutarmidi mengatakan sejak awal masa kepempinpinannya bersama Wagub Ria Norsan program yang menjadi prioritas adalah membangun RSUD Soedarso, dan dibidang pendidikan.

“Dimana total anggaran fisil yang diperlukan mencapai Rp 250 Miliar dan alatnya juga perlu dana yang sama besarnya. Program tersebut sudah saya jalankan sebelum pandemi ini melanda,”ungkapnya.

Banyak Pasien Rujukan dari Daerah ke RS Pontianak, Sutarmidji Sebut Jadi Pemicu Peningkatan BOR

Pada bidang pendidikan, ia meminta agar kursi dan meja siswa di sekolah harus satu orang siswa satu.

“Ini sudah berjalan sebelum pandemi, ketika ini berjalan mereka masuk bisa di atur jaraknya. Kita juga bebaskan biaya pendidikan. Artinya sektor pendidikan dan kesehatan tetap berjalan seperti biasa ditenga pandemi Covid-19 melanda Kalbar,”ungkapnya.

Selain itu bantuan seragam sekolah untuk anak yang kurang mampu juga diberikan. Tak hanya itu saja, Pemprov Kalbar juga gencar membangun sekolah untuk antisipasi karena kelas harus berkurang ditenga pandemi karena siswa harus berjarak.

“Sekarang total Kota Pontianak kita tambah 2 sekolah, Mempawah Sambas bahkan seluruh daerah Kalbar,”ucapnya.

Program lainnya pada infrastuktur seperti jalan, dikatakannya diawal ia menjabat sebagai Gubernur Kalbar. Data yang tersaji menjadi acuan untuk menyusun RPJMD.

“Waktu itu saya terima data diawal bahwa kondisi jalan mantap Provinsi 69 persen, faktanya hanya 46 persen. Sehingga hari ini saya baru bisa mencapai 63 persen jalan Provinsi dalam kondisi mantap,”jelasnya.

Ia menargetkan masih 2 tahun anggaran yang ada mampu mencapai kondisi jalan Mantap di Kalbar mencapai 80 persen secara real.

“Kalau di Ketapang ada daerah Riam Danau ada satu perkampungan yang berpotensi besar, namun hanya ada jembatan gantung. Tahun depan kita fokus sumber daya air seperti melakukan perbaikan pipa yang bocor dan pembangunan jalan,”ujarnya.

Ia juga menjelaskan kenapa ditengah pandemi pembangunan Kantor Gubernur tetap dilaksanakan yakni untuk sekaligus memberikan pekerjaan untuk banyak pihak.

“Mulai dari pembangunan pagar yang di ukir kita juga memberikan pekerjaan kepada mereka , lalu toko distributor bangunan juga diuntungkan, karena kalau pemerintah tidak membangunan gedung dan masyarakat stagnan toko bisa tutup,”ujarnya.

Ia mengatakan bahwa selama ini kantor Gubernur Kalbar tidak tersentuh. Bahkan ada pengakuan anggota DPR RI Dapil Kalbar yang mengatakan kantor Gubernur paling jelek di Indonesia ada di Kalbar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved