Ditengah Pandemi Covid-19, Gubernur Sutarmidji Beberkan Pembangunan di Kalbar Masih Tetap Berjalan

Ia menargetkan masih 2 tahun anggaran yang ada mampu mencapai kondisi jalan Mantap di Kalbar mencapai 80 persen secara real.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat menjadi Narasumber pada edisi Bebincang Spesial pada perayaan HUT ke-13 Tribun Pontianak yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Safruddin pada Minggu 1 Agustus 2021. 

“Lalu kenapa belakang kita bangun gedung, kita mau buat mal pelayanan publik yang harus berada di jalan utama, akhirnya kita gunakan kantor BKAD. Lalu BKAD akhirnya pindah ke gedung di belakang,”ujarnya.

Ia mengatakan kembali lagi yang dibangun adalah untuk kepentingan masyarakat, karena mal layanan publik adalah untuk kepentingan masyarakat dan dunia usaha.

“Jadi setiap objek yang kita bgun untuk masyarakat. Halaman Pendopo juga kita buat trotoar kita gunakan untuk tempat ruang terbuka. Lalu akan ada hutan kota di ruang joging track dan buat galeri kehutanan,”ujarnya.

Selain itu dikatakannya ada beberapa daerah seperti Kubu Raya akan membangun Kantor Polres yang meminta lahan dari Pemprov.

“Jadi kita kasi dan mereka yang bangun. Lalu di sekitarnya untuk pengolahan limbah. Kkta juga bangun Kantor Kejari di Kubu Raya,”ungkapnya.

Ia mengatakan selama ini yang mengkritisi tidak paham tujuan yang ingin dicapai, oa tegas jangan janya tunduk dengan kritisi seperti itu.

Ia mengatakan tentu dalam masa kepemimpinannya bersama Wagub Ria Norsan harus merelasisasikan RPJMD yang telah ditetapkan.

“Dana dari pusat dipotong sampai Rp 380 M tahun 2020 dan tahun ini juga mencapai Rp 200 Miliar. Jadi dua tahun ini hampir Rp 600 miliar anggaran kita yang seharusnya untuk pembangunan dialihkan untuk covid-19,”ujarnya.

Sedangkan untuk pembangunan Jembatan Sambas Besar sudah dilakukan tender dan Agustus mendapat sudah dimulai pembangunnya dengan tender Rp 450 miliar dengan jalan pendekat hampir Rp 580 M semuanya menggunakan dana APBN sebagai realisasi janji Presiden RI, Jokowi.

Selain itu Pemprov Kalbar mendapat bantuan dari pusat untuk membantu pembelian alat kesehatan di RSUD Seodarso dan baru direalisasikan untuk pembelian alat kesehatan sebesar Rp70 miliar yang sudah dimanfaatkan di Soedarso

“Tahun depan masih ada sisanya, karena realisasi janji baru digunakan Rp 70 Miliar, dari total bantuan Rp150 miliar, karena kondisi RSUD Soedarso belum jadi,”ungkapnya.

Ia mengatakan Kemenkes hyta merekomnedasikan untuk pembsnfunan laboratorium sesuai standar dan bisa melakukan operasi di Pontianak.

Target kedepannya RSUD Seodarso pada tahun ini gedung dibelakang sudah mulai rampung dan bisa digunakan, tapi ada satu gedung belum siap pakai di lantai 4,5,6 masih perlu 40 Miliar untuk menyelesaikan dua gedung dibelakang tersebut.

“Ruang operasi yang layak sesuai standar yang bisa dipantau cctv dan perlu waktu tutup tiga jam untuk steril hanya satu ruangan saja. Dimana sudah ada tekanan negatif,”ungkapnya.

Kalbar juga sudah mempunyai alat keteter jantung dan pasang ring. Nsmun kendala pada SDM, dimana dokter di RSUD Soedarso digunakan oleh swasta karena tidak tercover bpjs.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved