Pengurus PMKRI Santo Yohanes Don Boso Calon Cabang Kapuas Hulu Periode 2020-2021 Dilantik

Harapan semoga dengan adanya PMKRI di Kapuas Hulu dapat ikut membantu pemrintah dalam pembangunan daerah. Memberikan keritik-keritik yang baik untuk mendukung kelancaran pemerintahan.

Ketua Pengurus Pusat PMKRI periode 2020-2022, Benediktus Papa mengatakan, “ Pelantikan kali ini perlu dimaknai sebagai langkah awal teman-teman PMKRI di Kapuas Hulu untuk memperkuat konsoiidasi internal sebagai syarat utama untuk membangun PMKRI di Kapuas Hulu ke depan.

Berikan manfaat untuk mahasiswa katolik, gereja dan masyarakat di Kapuas Hulu”

Perwakilan Senior/Alumni PMKRI, Kak Ita Alman Andela, SKM dalam sambutanya mengatakan Kami mengapresiasi terbentuknya calon cabang kapuas hulu, sebagai alumni juga mendukung eksistensi PMKRI sebagai organisasi pengkaderan, mendukung sesuai kapasitas dan kapabilitas yang kami miliki.

Diharapkan kedepannya adik-adik PMKRI serius berproses sebagai kader gereja dan tanah air seperti semangat perhimpunan, dan tetap memenuhi kewajiban sebagai seorang akademisi (Mahasiswa).

Kami juga mendorong PMKRI untuk terlibat aktif dalam kehidupan sosial bermasyarakat, PMKRI dituntut mampu berkontribusi dalam pembangunan pemerintah daerah serta memberikan kritik yang konstruktif bagi pemerintah daerah.

Untuk seluruh pengurus yang barusan dilantik agar sungguh-sungguh berproses melalui segala dinamika dalam organisasi yang kelak akan mendewasakan"

Kegiatan Pelantikan di lanjutkan dengan Diskusi Publik dengan tema: Pendidikan dan Kaum Muda Pilar Peradaban Bangsa dan Gereja.

Baca juga: PMKRI Pontianak dan PMKRI Sungai Raya Galang Dana untuk Korban Gunung Meletus di NTT

Dengan Narasumber :

1. Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Jantau, S.Sos, MM

2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, S.Sos, M.Si.

3. Pastor Moderator PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu, Pastor Ravael Servian, SMM)

4. Ketua Pengurus Pusat PMKRI. Benidiktus Papa.

Inilah intisari diskusi Bahwa Pendidikan tidak terlepas dari pergumulan kaum muda, khususnya pendidikan formal di bangku sekolah.

Kolaborasi pendidikan dan kaum muda membuka peradaban baru yang memberi dampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara secara umum dan wilayah Kapuas Hulu secara khusus.

Kolaborasi ini yang harus di sadari oleh anak muda yang lagi mengenyam pendidikan dewas aini. Pendidikan tidak boleh di abaikan atau ditinggalkan. (*)