Pasien Covid Meninggal Dunia Saat Dirawat di RSUD Soedarso, Kalbar Tambah Empat Kasus Positif

Pasien ini tidak memiliki riwayat penyakit komorbid seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, atau jantung.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FILE
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. H. Harisson 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Covid-19 di Kalbar kembali menelan korban jiwa. Seorang pasien laki-laki berusia 42 tahun meninggal dalam perawatan di RSUD dr Soedarso Pontianak, Selasa (14/9/2020) kemarin.

Di samping usia yang masih relatif muda, kasus ini menjadi pasien pertama di Kalbar yang meninggal tanpa komorbid atau penyakit penyerta.

Pasien ini tidak memiliki riwayat penyakit komorbid seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, atau jantung.

Pria asal Kota Pontianak ini menjadi kasus terbaru dari total tujuh kasus pasien Covid-19 yang meninggal di Kalbar. Sementara enam kasus lainnya, semuanya memiliki penyakit penyerta.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalbar dr Harisson menyampaikan bahwa enam kasus sebelumnya, penyakit penyerta yang dominan adalah diabetes dan hipertensi. Namun untuk kasus terakhir yang meninggal dunia tidak ada komorbid.

Kadinkes Pontianak Ungkap Sebagian Besar Kasus Kematian Pasien Covid-19 Disertai Penyakit Bawaan

"Kalau orang dengan penyakit diabetes dan hipertensi daya tahan tubuhnya biasanya berkurang. Jadi apalagi diabet ini kadang menyebabkan fungsi organ tubuh mengalami penurunan," ujar Harisson kepada Tribun, Selasa (15/9/2020).

Dengan adanya tambahan kasus meninggal, Harisson meminta masyarakat untuk tidak meremehkan Covid-19. Apalagi kasus akibat virus corona ini kembali menunjukkan tren kenaikan.

"Saya ingin mengingatkan masyarakat bahwa jangan sekali-sekali meremehkan Covid-19 dan sekarang kasus kematian kita sudah mulai beranjak naik. Kalau kita lihat ini umurnya muda 42 tahun, tapi ternyata dapat berakibat fatal," jelasnya, Selasa (15/9).

Harisson meminta masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan.

"Karena di sekitar kita sebenarnya ada beberapa orang yang tertular tapi belum terdeteksi. Anggaplah orang lain sekarang menderita Covid-19, sehingga harus pakai masker semuanya, jaga jarak supaya tidak tertular dari orang lain," ujarnya.

Harisson menjelaskan, pasien yang meninggal dunia ini masuk ke rumah sakit pada 14 September 2020 pukul 06.30 WIB.

"Pasien pada saat itu masuk ruangan IGD. Kemudian pada pukul 18.50 pasien meninggal dunia," ucapnya.

Harisson: Pengusaha Berperan Ikut Mensosilisasikan Protokol Kesehatan Covid, Bandel Wajib di Sanksi

Harisson mengatakan bahwa satu pekan sebelum masuk rumah sakit, pasien sempat mengalami demam dan batuk. Kemudian satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami sesak nafas.

"Jadi waktu masuk IGD dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian di-swab TCM RSUD Soedarso dan hasilnya positif Covid-19. Jadi diagnosisnya pneumonia karena Covid-19 dan merupakan kasus Covid-19," jelasnya.

Harisson mengatakan bahwa bahwa jenazah pasien telah dibawa pulang oleh keluarga untuk di kebumikan. Pada kesempatan yang sama, Harisson juga menyampaikan adanya tambahan empat kasus Covid-19 di Kalbar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved