TERPOPULER - Obesitas dan Corona, Kisah 4 Pasien Sembuh, hingga Penanganan Jenazah PDP di Pontianak
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan terkait penanganan jenazah dari Pontianak berstatus PDP
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beragam informasi disajikan tribunpontianak.co.id sepanjang Rabu (1/4/2020) kemarin.
Tak hanya informasi dari peristiwa yang terjadi di Kalbar saja melainkan nasional, internasional hingga beragam informasi menarik lainnya.
Baik seputar politik, hiburan, tips, kesehatan hingga olahraga.
Berikut rangkuman berita terpopuler hingga Kamis (2/4/2020) pagi.
1. Benarkah Obesitas Pengaruhi Risiko Kritis Pasien Virus Corona?
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan kondisi medis yang mendasarinya seperti diabetes, penyakit ginjal, masalah paru-paru, penyakit jantung, penyakit pernapasan kronis dan kanker memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit coronavirus (COVID-19).
Tapi, tahukah Anda bahwa virus corona atau coronavirus juga terkait dengan obesitas?
• KABAR BAIK, Diyakini Sembuhkan Pasien Kritis Corona, Sejumlah Negara Mulai Kembangkan Pengobatan Ini
Sesuai dengan Organisasi Obesitas Dunia, pasien coronavirus yang mengalami obesitas secara signifikan berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kritis.
Mengingat tingkat obesitas yang sangat tinggi di seluruh dunia, diharapkan bahwa persentase populasi yang tinggi akan berisiko lebih besar tertular penyakit ini.
Untuk mendukung hal ini, 221 pasien rawat inap dengan COVID-19 berusia 45 tahun diteliti di Cina. BACA SELENGKAPNYA........
2. Sembuh dari Virus Corona, 4 Pasien di Semarang Ini Kisahkan 'Rahasia' Bisa Lawan Covid-19
Hampir sebulan sejak Indonesia melaporkan adanya kasus pertama pasien virus corona pada 2 Maret 2020 ini, hingga Selasa (31/3/2020) tercatat telah ada 1.528 pasien positif virus corona.
Sementara itu dari jumlah tersebut, 81 pasien telah dinyatakan sembuh dan 136 pasien meninggal dunia.
Meski angka pasien yang sembuh ini masih lebih kecil dibandingkan angka pasien meninggal dunia, namun setidaknya memberikan harapan baik bagi pasien lainnya.
• REKAM JEJAK Ibu PNS Kalbar dan Wanita Ketapang Positif Virus Corona Covid-19, Lacak Teman & Keluarga
Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan empat pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Wongsonegoro (RSWN) dinyatakan sembuh.
“Dalam waktu singkat yang dinyatakan sembuh diperbolehkan pulang karena pemeriksaan SWAB-nya negatif,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi ini, Selasa (31/3/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hendi mengatakan, sebelumnya di Semarang terdapat 25 pasien positif coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Mereka terdiri dari 14 warga Kota Semarang, dan 11 warga luar Kota Semarang.
Muyin adalah salah satu dari empat pasien di Semarang, Jawa Tengah yang dinyatakan sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.
Muyin pemuda asal Rembang ini mengaku terinfeksi corona setelah ia pulang bekerja sebagai buruh proyek di Bali.BACA SELENGKAPNYA........
3. Dinkes Kalbar Tegaskan Penanganan Jenazah Berstatus PDP Covid-19 di Pontianak Sesuai Prosedur
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan terkait penanganan jenazah dari Pontianak berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal beberapa waktu lalu dan kemudian setelah dimakamkan, keluar hasil laboratorium dan terkonfirmasi positif corona telah dilakukan sesuai prosedur.
Ia menjelaskan bahwa wanita berumur 69 tahun tersebut meninggal dunia pada 21 Maret di RSUD Soedarso Pontianak dengan riwayat sakit pada 13 Maret mengalami demam, batuk dan sesak nafas.
Lalu pergi berobat pada 20 Maret, tapi tidak ada perubahan sehingga dirawat di RSUD Soedarso Pontianak dan masuk dalam kriteria PDP Covid-19.
Namun pada 21 Maret almarhumah meninggal dunia karena hasil laboratorium belum keluar.
Keluarga bersi keras memaksa untuk memandikan almarhumah dirumah .
“Permintaan disetujui dengan syarat pemandian jenazah dibawah supervisi dari RSUD Soedarso dan harus memakai APD lengkap serta menggunakan cairan pembunuh virus yakni klorin,” ujarnya, Selasa (31/3/2020). BACA SELENGKAPNYA........