Kemenkum Kalbar & IAIN Pontianak Perkuat Sinergi dalam Pencatatan Cipta dan Pemahaman Layanan Hukum

Ringkasan Berita:

• Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat melalui Divisi Pelayanan Hukum melaksanakan audiensi dan penguatan kerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. 
• Kegiatan ini diakhiri dengan kesepahaman bersama untuk memperkuat kolaborasi strategis antara Kanwil Kemenkum Kalbar dan IAIN Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan institusi pemerintah, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kalimantan Barat melalui Divisi Pelayanan Hukum melaksanakan audiensi dan penguatan kerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. 

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rektor IAIN Pontianak ini membahas peningkatan pencatatan cipta serta pemahaman layanan bidang Administrasi Hukum Umum (AHU), Senin (10/11).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum Farida, Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual (KI) Devy Wijayanti, pejabat fungsional dari Bidang Pelayanan KI dan AHU, serta Helpdesk Layanan KI dan AHU.

Dari pihak IAIN Pontianak, hadir langsung Rektor IAIN Pontianak H. Syairf dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Usman.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Kalbar menyampaikan apresiasi atas besarnya potensi kekayaan intelektual yang dimiliki lingkungan akademik IAIN Pontianak.

Dengan lebih dari 13.000 mahasiswa dan sekitar 500 dosen aktif, IAIN memiliki peluang besar untuk menjadi kampus percontohan dalam pencatatan ciptaan di Kalimantan Barat.

Ia juga menyoroti bahwa setiap tahun terdapat sekitar 100 penelitian yang dihasilkan, seluruhnya berpotensi untuk dicatatkan sebagai hak cipta guna melindungi hasil karya ilmiah civitas akademika.

Baca juga: Kemenkum Kalbar Kolaborasi dengan Dekranasda Sintang, Dorong Potensi Kekayaan Intelektual Daerah

Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak menyampaikan komitmen institusinya untuk memperkuat budaya literasi, inovasi, dan pelindungan kekayaan intelektual.

Ia mengungkapkan bahwa terdapat empat buku baru hasil karya pribadinya yang siap didaftarkan, serta menegaskan akan menerbitkan surat edaran kepada seluruh civitas akademika untuk mendorong dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan agar aktif mencatatkan karya mereka melalui fasilitasi Kanwil Kemenkum Kalbar.

Selain membahas pendaftaran hak cipta, audiensi ini juga menjadi momentum untuk memperbarui kerja sama antara kedua institusi seiring dengan adanya perubahan nomenklatur di lingkungan Kanwil.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum mengusulkan agar kerja sama yang baru mencakup kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait Kekayaan Intelektual (hak cipta, paten, merek) serta layanan Administrasi Hukum Umum (kewarganegaraan, perseroan perorangan, fidusia, apostille) yang dapat dikemas dalam bentuk kuliah umum atau kegiatan akademik lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAIN Pontianak juga menuturkan tentang sembilan pilar semangat kerja yang menjadi pedoman kehidupan kampus yang aman dan damai.

Pilar-pilar tersebut menekankan nilai kebersamaan, kedisiplinan, kejujuran, serta budaya saling menghormati dan menebar kebaikan di lingkungan akademik.

Kegiatan ini diakhiri dengan kesepahaman bersama untuk memperkuat kolaborasi strategis antara Kanwil Kemenkum Kalbar dan IAIN Pontianak.

Ke depan, kerja sama akan difokuskan pada penyusunan dan pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup bidang Kekayaan Intelektual dan Administrasi Hukum Umum, pelaksanaan kuliah umum serta sosialisasi layanan hukum, dan pendampingan teknis pencatatan ciptaan terhadap karya ilmiah, buku, dan penelitian dosen maupun mahasiswa.