SSCASN Terkini
Bersyukur BKN Turunkan Passing Grade, Pelamar CPNS Kalbar Yakin Lolos Seleksi
Jadi kami kurangi (passing grade-nya), kami tambah soalnya dengan wawasan kebangsaan, mengenai bahaya radikalisme, terorisme, empat pilar.
“Tahun lalu belum rejeki. Tahun ini mau coba lagi. Kebetulan ada 81 formasi,” ujar Mega.
Mega menyebut, dirinya baru saja registarasi ulang di laman BKN.
Tidak seperti tahun sebelumnya yang lelet, tahun ini Mega merasa mudah untuk login dan registrasi secara online.
“Tahun ini bagus jaringannya, ndak kayak tahun lalu yang banyak ngeluh ndak bisa masuk, bahkan mau buat akun saja susah. Tahu ini sudah enak, mulus,” sebut Mega.
Teken Permen
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo sudah meneken Permenpan-RB Nomor 24 Tahun 2019 yang mengatur penurunan passing grade.
Menurut Tjahjo, hal ini dilakukan karena ada beberapa lembaga di sejumlah daerah yang tidak meloloskan satu pun peserta seleksi pada rekrutmen CPNS tahun lalu.
Tidak adanya peserta yang lolos, diduga karena tingginya nilai passing grade.
"Kemarin beberapa lembaga di daerah (ada yang) tak ada (peserta) yang lulus satu pun," kata Tjahjo saat ditemui di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
"Ini yang salah orangnya atau soalnya? Kalau diproses terus kan kasihan," lanjut dia.
Tjahjo enggan menyebutkan secara detail lembaga yang tidak meloloskan satu pun peserta seleksi.
Ia hanya memastikan, meskipun passing grade diturunkan, BKN akan menambah materi dalam soal seleksi.
"Jadi kami kurangi (passing grade-nya), kami tambah soalnya dengan wawasan kebangsaan, mengenai bahaya radikalisme, terorisme, empat pilar, supaya lebih mudah," kata Tjahjo. Dengan demikian, Tjahjo Kumolo yakin hal ini tidak mengurangi kualitas seleksi.
Sebelumnya, sistem seleksi CPNS 2018 pada tes SKD menggunakan Permen PAN-RB Nomor 37 Tahun 2018.
Mengacu pada Pasal 3 Permen PAN-RB 37/2018, dijelaskan bahwa nilai ambang batas SKD CPNS 2018, yakni 143 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP), 80 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 75 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Selanjutnya, pemerintah mengumumkan bahwa tes SKD CPNS tahun ini tidak memakai aturan lama, melainkan menggunakan Permen PAN-RB 24/2019.
Dalam aturan baru, yakni Pasal Pasal 3 Permen PAN-RB 24/2019, disebutkan bahwa nilai ambang batas SKD CPNS 2019 minimal yang harus dipenuhi antara lain 126 untuk TKP, 80 untuk TIU, dan 65 untuk TWK.
Sekretaris Daerah Kayong Utara Hilaria Yusnani juga memastikan passing grade CPNS kali ini memang turun dibanding sebelumnya.
Hilaria berharap, dengan adanya penurunan passing grade itu, jumlah peserta yang lolos lebih banyak dari sebelumnya, sehingga tidak ada formasi yang kosong.
Akan tetapi, kata Hilaria, penurunan passing grade ini bukan jaminan peluang lolos pelamar menjadi lebih mudah.
"Belum tentu juga passing gradenya yang diturunkan, tapi kisi-kisi soalnya kan kita belum tahu. Apakah lebih sulit dari tahun lalu atau sama atau lebih mudah," imbuh Hilaria.
Tak Ada Gangguan
Sejumlah CPNS yang ditemui Tribun juga memastikan tak ada kendala berarti dalam proses pendaftaran melalui https://sscasn.bkn.go.id.
"Ada sih gangguan, tapi tidak lama," ujar Dewi, CPNS asal Putussibau.
Penyandang gelar Apoteker ini menjelaskan, saat ini masih tahap memasukkan lampiran persyaratan atau dokumen yang dipersyaratkan secara dalam online.
"Kita harus memasukkan persyaratan atau diunggah menggunakan PDF. Jadi butuh waktu lama juga menyiapkannya," ucapnya.
Dewi berharap, mudah-mudahan tidak ada kendala yang berat dalam memenuhi semua persyaratan untuk mengikuti seleksi CPNS tahun 2019.
"Semoga lancar dan bisa lolos menjadi PNS," ungkapnya.
CPNS lainnya, Mika, menyatakan kalau dirinya sedang menyiapkan berkas persyaratan untuk diserahkan ke BKPSDM.
"Rasa sukur semua proses pendaftaran di online sudah selesai, tinggal menyerahkan berkas persyaratan administrasi CPNS ke BKPSDM," ujarnya.
Mika menjelaskan, selama dirinya mendaftarkan di online tidak ada gangguan yang begitu berat, sehingga bisa terselesaikan dengan baik dan hingga penyerahan berkas kelengkapan administrasi CPNS ke BKPSDM.
"Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Karena persaingan cukup berat. Apalagi di formasi guru sangat banyak persaingan, semoga beruntung menjadi PNS," ungkapnya.
Menjadi PNS juga menjadi harapan Petrus Tuyak (19), warga asal Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak.
Petrus melamar formasi Polisi Pamong Praja (Sapol PP).
"Karena diterima dari lulusan SMA, jadi ingin coba juga," terang kepada Tribun.
Sejumlah warga telah mulai melakukan pendaftaran CPNS Di Kabupaten Mempawah, satu di antaranya Taufik Harry.
"Ini saya untuk kedua kalinya, saya sudah coba daftar dan tidak ada kesulitan sejauh ini," ujarnya.
Dengan turunnya passing grade untuk CPNS tahun ini ia berharap dapat melalui semua tes nantinya.
"Agak meringankan sedikit, nggak kayak kemaren itu lumayan tinggi. Yang penting kita harus usaha dan berikhtiar," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Rendra, yang juga kali kedua mendaftar sebagai CPNS Mempawah.
Namun diakuinya memang sedikit ada hambatan ketika web site pendaftaran CPNS digunakan.
"Tidak terlalu sulit daftarnya, hanya saja sedikit lelet karena ramai yang mengunjungi. Harus jaringan yang bagus dan tengah malam agar lancar," lanjutnya.
Dengan turunnya passing grade dalam penerimaan tentu menurutnya ada untung dan ruginya.
"Tentu bagus jika diturunkan passing grade nya tapi yang daftar juga pasti lebih ramai dan saingan juga bertambah," pungkasnya. (rul/lan/one/alf/hen/del/dan/ian/ags)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak